50.000 Golfer Asal Singapura Bakal Jadi Potensi Market Lapangan Golf di Batam

Sudah 5 Lapangan Golf di Singapura Ditutup

General Manager Palm Springs Golf & Country Club Steven Japari.

TERASBATAM.ID: Penutupan secara bertahap sejumlah lapangan golf di Singapura terus terjadi karena alasan keterbatasan lahan, para pemain golf atau Golfer disana yang ditaksir jumlahnya mencapai 50.000 orang bakal menjadi potensi market bagi lapangan golf di Batam. Namun sejumlah kendala dihadapi, diantaranya persaingan dengan lapangan golf di Johor Bahru, Malaysia yang juga tak kalah gencar melakukan promosi serta harga tiket ferry yang mahal.

General Manager Palm Springs Golf & Country Club Steven Japari dalam temu media Sinar Mas Land di Palm Springs Golf and Coutry Club di Nongsa, Rabu (04/09/2024) mengatakan, bahwa pihaknya mendengar sudah 6 lapangan golf yang ditutup di Singapura, dalam dua tahun satu lapangan golf lainnya juga ikut menyusul.

“Satu lapangan golf ditunda penutupannya karena protes para golfer disana, karena tidak tahu mau Dimana lagi main golfnya. Maka kita melihat situasi disana akan menjadi potensi market bagi Batam yang memiliki 7 lapangan golf,” kata Steven.

Menurut Steven, lapangan Golf Palm Spring merupakan lapangan dengan luas 244 hektare dan diklaim sebagai lapangan golf terbesar di Batam. Setiap tahunnya sekitar 40.000 golfer dari berbagai negara serta local tercatat bermain di Palm Spring.

“Saingan kita dalam merebut pasar golfer Singapura ialah Johor Bahru, mereka tidak perlu membayar tiket ferry yang mahal,” kata Steven.

Namun menurut Steven, pagi golfer asal Singapura atau Malaysia, bermain golf di Indonesia, seperti Batam akan menjadi pengalaman yang sangat menyenangkan, sebab hanya di lapangan golf di Batam yang menyediakan jasa caddy untuk menemani dan membantu golfer selama bermain.

“di Singapura atau Malaysia itu opsional dengan biaya yang tidak murah. Tetapi di Batam hal itu sudah kita sedia,” kata Steven.

Menurut Steven, potensi golfer asal Singapura jika bermain di Batam dalam setahun sekali saja telah dapat meraup keuntungan sebesar Rp 60 Miliar.

“artinya tiap lapangan golf di Batam akan berpeluang merebut potensi market senilai Rp 8 Miliar,” kata Steven.

Menurut Steven, di satu sisi masalah biaya tiket ferry yang menghubungkan Batam – Singapura dinilai sangat mahal dibandingkan dengan situasi sebelumnya.

“ini harus diperhatikan lagi oleh pihak terkait,” kata Steven.

[moza amelia]