Terasbatam.id: Pemerintah Kota Batam akan mulai membuka 5 pelabuhan ferry internasional yang selama sejak dua tahun terakhir tutup pasca pandemic Covid-19 mewabah secara global. Pembukaan pelabuhan internasional ini merespon kebijakan pemerintah yang membebaskan kewajiban karantina kepada warga negara asing yang masuk ke Indonesia.
Walikota Batam yang juga Kepala Badan Pengusahaan Batam Muhammad Rudi menyatakan, Selasa (08/03/2022) akan segera membuka semua pintu pelabuhan Internasional dan domestik di Batam.
“Saya dari kemarin sudah mengirim surat kepada Menteri Koordinator Perekonomian yang isinya memohon bantuan dan sarannya agar semua pelabuhan internasional di Batam dibuka kembali,” kata Rudi.
Menurut Rudi, permintaan tersebut dilakukan sebelum keluarnya kebijakan terbaru dari Pemerintah Pusat yakni Satuan Tugas Covid-19 yang tidak lagi mewajibkan para WNA yang masuk ke Indonesia untuk melakukan karantina.
“Saya sudah minta kepada petugas di pelabuhan untuk mempersiapkan diri mereka bertugas kembali, kalau situasi menuju normal,” kata Rudi.
Menurut Rudi, pihaknya telah menggelar rapat dengan para stakeholder terkait untuk mempersiapkan diri untuk operasional pelabuhan internasional yang selama ini melayani rute Batam – Singapura dan Batam – Malaysia.
Di Batam terdapat 5 Pelabuhan Ferry Internasional, Pelabuhan Harbour Bay, Pelabuhan Batam Centre, Pelabuhan Sekupang, Pelabuhan Teluk Sinimba dan Pelabuhan Nongsa Pura. Pada 23 Februari 2022 lalu Pelabuhan Nongsa Pura telah secara resmi beroperasi melayani perjalanan Travel Bubble dengan Singapura.
“Saat ini memang secara resmi baru Pelabuhan Nongsa Pura yang beroperasi untuk perjalanan Travel Bubble, sedangkan yang lain harus mempersiapkan diri lebih dahulu,” kata Rudi.
Secara teknis, menurut Rudi, jika pada saat kedatangan WNA yang memeriksakan dirinya dengan swab PCR untuk memastikan dirinya bebas dari Covid-19 tetapi membutuhkan waktu yang lama, maka yang bersangkutan harus berada di hotel hingga hasil Swab PCR mereka keluar.
“Hingga pemberitahuan hasil Swab PCR mereka (WNA) harus berada di hotel lebih dahulu, jika sudah keluar hasilnya dan negative baru mereka dapat keluar hotel,” kata Rudi.
Namun Rudi belum dapat memastikan kapan jadwal dibukanya seluruh operasional pelabuhan ferry internasional yang beroperasi di Batam.
“Ini masih kita persiapkan dengan managemen pengelolah pelabuhan,” kata Rudi.
Sementara itu trend varian Omicron di Batam mengalami penurunan secara derastis, sejak 24 Februari 2022 jumlah yang terkonfirmasi sebanyak 2.500 dan kini turun menjadi 1.300 orang dan yang masih berada dalam perawatan sebanyak 700 orang.
Sebelumnya Manager Operasional Pelabuhan Ferry Internasional Batam Centre Nika Astaga mengatakan, sebelum pandemic Covid melanda, setiap harinya rata-rata pelabuhan tersebut melayani penumpang sebanyak 5.000 orang dengan tujuan Singapura dan Malaysia. Bahkan pada masa high season atau week end, jumlah penumpang tertinggi yang pernah dilayani dalam sehari berjumlah 15.000 orang.