Terasbatam.id: Puluhan mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi di Batam turut dalam gerakan aksi nasional yang digelar oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se Indonesia yang menolak jabatan presiden 3 periode, Senin (11/04/2022). Polisi menghadang aksi mahasiswa Batam yang mencoba berunjukrasa di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Batam.
Puluhan mahasiswa yang terdiri dari Universitas Ibnu sina dan Sekolah Tnggi Pendidikan Agama Islam (STAI) Hidayatullah mendapat penolakan untuk masuk Ke Gedung DPRD Batam oleh Pihak Kepolisiaan.
“kami kecewa tidak bisa masuk ke Gedung DPRD menemui anggota dewan untuk menyampaikan aspirasi agar Anggota DPRD turut mendengarkan aspirasi kami,” kata Ketua Koordinator Umum Pelaksana Aksi Mahasiswa Batam Andri Syahputra.
Menurut Andri, mahasiswa ingin agar DPRD Batam menyatakan sikap untuk menolak jabatan Presiden 3 periode, menurunkan harga sembako termasuk harga minyak goreng serta membatalkan pembangunan Ibu Kota Nusanara (IKN) karena membebani rakyat.
Berdasarkan pantauan terasbatam.id, akibat aksi yang dihadang polisi akhirnya puluhan mahasiswa melakukan orasi di ruas jalan depan kantor Imigrasi Batam.
Untuk mengobati rasa kekecewaan atas aksinya terhadap Anggota DPRD yang tidak merespon mahasiswa melakukan Adzan sebelum membubarkan diri.
Sementara Itu Kabid Humas Polda Kepri Kombes Pol Harry Golden Hard mengatakan, kepolisian memberikan apresiasi apa yang dilakukan oleh mahasiswa karena merupakan bagian dari menyampaikan pendapat di muka umum.
“Silahkan menyampaikan pendapat di muka umum secara santun kemudian bijak dan jelas karena ini masih dalam pandemi Covid 19 tetap prokes dan masih kondisi Ramadan mari ciptakan suasana yang sejuk dalam penyampaian pendapat di muka umum,” kata Harry.