TERASBATAM.ID: Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) mulai mengoperasikan satu unit ship to shore (STS) Crane buatan Korin Corporation, Korea Selatan di Pelabuhan Batu Ampar, untuk menggantikan Container Crane yang selama puluhan tahun digunakan untuk aktivitas bongkar muat disana. STS Crane akan digunakan untuk melayani 600 ribu container per tahun di Pelabuhan Batu Ampar.
Kepala Badan Pengusahaan Batam (BP Batam), Muhammad Rudi mengatakan, STS Crane ini sudah dipesan sejak tahun 2022 lalu.
“Pemesanan kontainer ini, sengaja dilakukan untuk mewujudkan Pelabuhan Batu Ampar yang lebih modern kedepannya,” kata Rudi.
Sebagaimana diketahui, kata Muhammad Rudi, Pelabuhan Batu Ampar sudah beroperasi puluhan tahun. Namun, hingga tahun lalu masih menggunakan peralatan konvensional crane manual selama bertahun-tahun.
Menurut Rudi, dengan STS Crane yang saat ini sudah hadir di Pelabuhan Batu Ampar, diharapkan proses bongkar muat barang dari kapal ke darat bisa lebih cepat. Sebagaimana, keterangan dari pihak perusahaan, dalam 1 jam STS Crane dapat melakukan aktivitas bongkar muat sebanyak 35 kontainer.
“Berarti tidak sampai 2 menit per satu kontainer untuk bisa ke darat,” katanya.
Sehingga, dengan lalu lintas kontainer di Pelabuhan Batu Ampar yang mencapai 600 ribu lebih kontainer per tahun, maka untuk bongkar muat ini tentunya bisa lebih cepat.
Ship to Shore (STS) crane mempunyai beberapa kelebihan dibanding crane sebelumnya, diantaranya, yakni mulai dari kapasitas angkut yang mencapai maksimal 40 ton, kecepatan melakukan aktivitas bongkar muat petikemas hingga 35 box/crane/hour, lebih cepat dibandingkan dengan Container Crane (CC) yang sudah ada yang hanya mampu 8 box/crane/hour.
Sebelumnya BP Batam pada 24 Juni 2022 lalu menandatangani perjanjian awal Penyiapan Kerjasama Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Umum Batu Ampar dengan PT Persero Batam dan PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero).
Dalam perjanjian, PT Persero Batam selaku pihak Kedua akan melakukan persiapan untuk penyediaan infrastruktur dan suprastruktur Terminal Peti Kemas di Dermaga Utara Pelabuhan Batu Ampar.
Saat ini BP Batam masih menggunakan alat bongkar muat konvensional (mobile crane) dengan kapasitas bongkar muat 8 box per jam, dengan adanya kerja sama ini diharapkan produktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Batu Ampar dapat meningkat menjadi 24 box per jam dan volume bongkar muat peti kemas meningkat dari 611 Ribu TEUs/Tahun (2021) menjadi 1,2 juta TEUs/tahun.
Rencana bisnis strategis dalam kerjasama investasi alat dan pengoperasian Pelabuhan Batu Ampar meliputi pengadaan suprastruktur 4 unit Quay Container Crane (QCC), 20 unit Head Truck, 10 unit Rubber Tyred Gantry Crane (RTGC), dan 2 unit Reach Stacker. Infrastruktur yang akan dibangun antara lain Container Yard, Gedung Kantor, Gate Terminal dan fasilitas pendukung lainnya. Nilai investasi dalam kerjasama ini sebesar Rp. 680 Miliar dengan waktu pengadaan 12 – 16 bulan.