Walikota Pertama yang Dipilih DPRD Batam Kini Telah Berpulang

Berjasa Alih Fungsi Guru dari Fungsional ke Struktural

Almarhum Nyat Kadir saat berada di ruang kerjanya di Fraksi Nasdem DPR RI.

TERASBATAM.ID: Walikota Batam pertama yang dipilih melalui proses pencoblosan oleh Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Batam periode 2001-2005 Nyat Kadir wafat, Minggu (01/09/2024) di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta. Anggota DPR RI Fraksi Nasdem ini dikenal humble dalam berinteraksi dengan siapa saja.

Wakil Ketua Komisi III DPR RI Habiburokhman menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Nyat Kadir. Dia menyebut almarhum sebagai salah satu legislator terbaik.

“DPR berduka. Salah satu anggota terbaik meninggal dunia,” kata Habiburokhman kepada wartawan, Minggu (1/9/2024) seperti yang dikutip dari www.detik.com.

Habiburokhman mengenal sosok Nyat Kadir sebagai sosok pekerja keras. Politikus Gerindra ini mengaku merasa kehilangan atas meninggalnya Nyat Kadir.

“Beliau sosok wakil rakyat yang kerja keras memperjuangkan kepentingan konstituennya. Beliau rajin turun ke dapil dan kerja maksimal di komisi dan MKD,” terang Habiburokhman.

Nyat Kadir wafat siang ini pukul 14.17 WIB di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta. Jenazah akan disemayamkan di Batam, Kepulauan Riau.

Nyat Kadir merupakan Walikota Batam pertama yang dipilih oleh DPRD Batam setelah terbentuknya Kota Batam berdasarkan UU No 53 Tahun 1999 Tentang Pembentukan Kota Batam. Proses pemilihan yang dilakukan oleh 45 orang anggota DPRD Batam Ketika itu berlangsung sengit, bahkan pasangan Nyat Kadir dan Asman Abnur memenangkan pertarungan dari pasangan almarhum Nazief Susila Dharma dan Jhonson. Ketika itu Nazief merupakan Caretaker Walikota Batam dan Nyat Kadir merupakan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan alias anak buahnya.

Gedung Beringin di Sekupang merupakan saksi bisu atas terpilihnya Nyat Kadir dan Asman Abnur. Sidang paripurna pemilihan dilakukan disana saat DPRD baru terbentuk dan belum memiliki kantor.

Di era Nyat Kadir sebagai Walikota Batam terjadi “pertarungan” antara Pemko Batam dan Otorita Batam ketika itu soal perebutan sejumlah kewenangan. Perlahan namun pasti Pemko Batam dibawah kepemimpinan Nyat Kadir mulai menunjukkan eksistensinya, bukan lagi sekedar kantor “penerbit Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan urusan pengangkutan sampah semata.

Saat menjabat Walikota Batam, Nyat Kadir juga banyak memberdayakan para guru dari semula sebagai tenaga fungsional menjadi structural, banyak nama yang kini sudah pensiun yang sempat dipercaya sebagai Kepala Dinas di berbagai bidang, salah satu yang cukup senior ialah Sekretaris Daerah Kota Batam Jefridin Hamid yang sebelumnya merintis sebagai guru di Sekolah Dasar di Tanjung Uma.

Selamat jalan pak Nyat…