Tatung 2022, Pawai “Orang Dirasuki Roh Dewa” Akan Jadi Magnet Pariwisata Batam

TERASBATAM.ID: Pawai Tatung 2022 akan digelar di pusat pertokoan di Kawasan Nagoya pada 13 November 2022 mendatang. Pawai Tatung adalah ritual memanggil dewa tertentu dan akan memasuki raga seseorang dalam kepercayaan agama Buddha. Dinas Pariwisata Kota Batam optimis Pawai Tatung akan menjadi ikon dan magnet pariwisata baru di Kota Batam.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam, Ardiwinata, Rabu (02/11/2022) dalam keterangan pers yang diterbitkan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Batam menyatakan bahwa pihaknya mendukung Pawai Tatung yang digelar 13 November 2022 nanti.

“Pawai Tatung 2022 ini menjadi atraksi baru sebagai magnet pariwisata Batam-Kepri, dan juga menyambut program Visit Batam Indonesia ditahun 2024,” kata Ardi

Menurut Ardi, tidak hanya atraksi Tatung, selama pawai akan ada atraksi lain seperti barongsai hingga petasan khas dalam perayaan dalam  budaya Tionghoa.

“saya optimis, event ini menjadi pilihan bagi wisatawan mancanegara (wisman), khususnya dari negara tetangga seperti Singapura Malaysia,” kata Ardi yang juga menambahkan akan tampil kesenian seperti Silat dan Reog diantara acara tersebut.

Pawai Tatung 2022 diselenggarakan oleh Manjelis Agama Budha Tri Dharma Indonesia Wilayah Kepulauan Riau yang dipimpin oleh Susanto Theodolite.

“Tatung dalam bahasa Hakka adalah orang yang dirasuki roh dewa atau leluhur. Dimana, raga atau tubuh orang tersebut dijadikan alat komunikasi atau perantara antara roh leluhur atau dewa tersebut,” kata Susanto.

Susanto juga menjelaskan dengan menggunakan Mantra dan Mudra tertentu roh dewa dipanggil ke altar kemudian akan memasuki raga orang tersebut.

Para Dewa atau roh leluhur biasa dipanggil dengan kepentingan tertentu, misalnya untuk melakukan kegiatan pengobatan atau meminta nasihat yang dipandang perlu.

Menurut Susanto, pawai Tatung 2022 akan diikuti puluhan peserta dan diperkirakan akan disaksikan oleh ribuan penonton, terutama dari wisatawan mancanegara seperti Malaysia, Singapura dan India.

“Atraksi ini sudah sangat langka, biasanya ada di Singkawang atau Bangka Belitung, dan kini akan ada di Batam,” kata Susanto.