Pengusaha Tahu Tempe Batam Terancam Bangkrut

Harga Kedelai Naik 100 Persen

TERASBATAM.ID: Enam bulan terakhir para pelaku Usaha mikro kecil menengah (UMKM) pengusaha Tahu dan Tempe di Kepri Khususnya Batam mengeluhkan kenaikan harga kedelai hingga 100 persen lebih. Usaha mereka terancam bangkrut dengan kondisi tersebut.

Sularno (50) pekerja pengelolaan Tahu di Kampung Belian, Kecamatan, Batam kota kenaikan harga kacang kedelai mulai melonjak sejak enam bulan terakhir.

” Awalnya dari harga normal 300 ribu perbal per50 kilogram , sekarang mencapai 700 Ribu, ” Kata Sularno ditempat pengolahan Tahu, Kamis (23/02/2023).

Ia menyebutkan bisanya produksi tahu mencapai 16 Ball (Karung) perhari kini hanya mampu 7 Bal kacang kedelai yang diproduksi dijadikan Tahu.

Ia mengaku untuk bahan baku yang didatangkan melaui Malaysia tidak pernah kekurangan namun harganya yang tinggi membuat kami terseok -seok bahkan ada sebagian pabrik berhenti operasi.

” Upaya untuk menstabilkan harga Tahu ke pasar kami kurangi ukuranya, ” kata Sularno.

Hal yang sama para pengusaha Tahu dan Tempe berbondong – Bondong mendatangi kantor perwakilan Pemrov Kepri di graha Kepri, Batam Kepulauan Riau (Kepri) mengeluhkan soal kenaikan harga kacang kedelai yang mencapai 100 persen lebih Hal ini menjadi keresahan para pengusaha tahu dan tempe yang mencapai ratusan usaha di Kota Batam.

Ketua Koperasi Bumi Bertuah Nusantara, Susilo, mengatakan harga kacang kedelai saat ini mencapai Rp720 ribu per karung dengan berat 50 kg.

Hal tersebut meningkat dari harga nota hari ini yang mencapai Rp650 ribu. Padahal, kebutuhan tahu dan tempe di Kota Batam setiap bulannya mencapai 1.000 ton.

“Sekarang lebih mahal. Rp720 ribu per karung 50 kg. Nota hari ini Rp650 ribu,” kata Susilo saat RDP Bersama Komisi II DPRD Kepri di Gedung Graha Kepri, Batam Center, Kamis (23/2/2023).

Menurut Susilo harga tahu dan tempe sebelumnya pernah mengalami kenaikan, namun tidak setinggi saat ini.

Kenaikan harga kacang kedelai ini memicu kesulitan bagi para pengusaha tahu dan tempe untuk mempertahankan harga jual mereka, sehingga mereka khawatir akan berdampak pada kelangsungan usaha, pedagang serta konsumen.

Seharunya menurut Susilo harganya lebih rendah dari sebelumnya karena Covid -19 sudah tidak ada.

Sementra Itu Dinas Industri dan Perdagangan Provinsi Kepri yang diwakili Kabid Perdagangan mengakui kenaikan harga kedelai cukup tinggi di Kepri, untuk yang tertinggi saat ini berada di Kabupaten Bintan, mencapai 800 Ribu per Ball dengan ukuran 50 Kilogram dengan harga rata- rata perkilo gram 17 Ribu.

” Untuk kenaikan di Batam sekitar 15 ribu perkilo, atau sekitar 700 ribu lebih perbal, ” kata Fansuri Kabid Perdagangan

Untuk stok Kedelai di Batam sendiri mencapai 140 ton dari 4 perusahan distributor dan import.

Untuk kenaikan harga kedelai tersebut Disperindag Kepri Belum memastikan apakah dari Distributor atau Importir.

Hall yang sama Ketua Komisi II DPRD Kepri Wahyu Wahyudi menyebutkan langkah upaya untuk mengendalikan harga Kedelai mendorong agar Koprasi UMKM turut serta menjadi importir tidak melaui Importir demi mendorong kemajuan UMKM.

” Kalau untuk kedelai boleh impor , karena di kita tidak ada,” kata Wahyu. (Kang Ajang Nurdin)