Kepri  

Pangkogabwilhan: China Mulai Kurangi Intensitas di Laut Natuna Utara

TERASBATAM.ID: Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I Laksamana Madya TNI Muhammad Ali menyebutkan bahwa sejak awal tahun 2022 China mulai mengurangi manuvernya di sekitar Laut Natuna Utara atau Laut China Selatan. Pergerakan China saat ini lebih konsentrasi di sekitar Taiwan.

“di Natuna berdasarkan pengamatan yang kami lakukan, manuver China dalam beberapa bulan terakhir ini sudah menurun, mungkin China saat ini lebih focus di dekat Taiwan, itu yang panas memang disana, kalau di Natuna Utara tidak terlalu, jadi keberadaan kapal-kapal ikan China saat ini lebih banyak berada di Laut China Selatan di dekat Taiwan,” kata Muhammad Ali disela-sela pembukaan Patroli Bersama antara Badan Keamanan Laut (Bakamla) dan sejumlah instansi di Pelabuhan Bintang 99, Batu Ampar, Batam, Selasa (23/08/2022).

Menurut Laksamana berbintang tiga ini, sejak akhir November tahun 2021 lalu manuver China memang menurun di dekat Natuna Utara dan frekwensinya, baik itu ditandai dengan aktivitas kapal ikan China maupun militernya sudah jauh menurun dibandingkan sebelumnya.

“sampai dengan sekarang frekwensinya sudah jauh menurun. Prediksi saya China lebih konsentrasi di dekat Taiwan saat ini,” kata Muhammad Ali.

Menurut Muhammad Ali, beberapa waktu lalu Indonesia bersama sejumlah negara menggelar latihan gabungan bersama dengan nama Super Garuda Shield yang bertujuan mengasah kemampuan prajurit TNI dalam menghadapi manuver negara lain.

“Kogabwilhan dalam hal ini secara khususnya memang memantau pergerakan China di wilayah Natuna Utara, namun kita sendiri tidak ingin ikut campur dalam pertikaian di Laut China Selatan yang terjadi antar beberapa negara, karena kita negara netral dan non blok,” kata Muhammad Ali.

Sejak kunjungan Ketua DPR Amerika Serikat Nancy Pelosi ke Taiwan beberapa waktu lalu , sikap China semakin agresif kepada Taiwan, sejumlah manuver militer China seperti merangsek ke negara tersebut sebagai respon atas kunjungan Pelosi yang sejak awal sudah diperingatkan untuk “tidak bermain api”.

Sementara itu Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI Laksamana Madya TNI Aan Kurnia mengatakan, patroli bersama yang digelar oleh Bakamla bersama dengan TNI Angkatan Laut, Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai (KPLP), Direktorat Polisi Perairan, Bea Cukai dan Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) focus mengawasi penegakan hukum di Selat Malaka, Selat Singapura dan Kalimantan Utara.

“sedangkan di Natuna adalah operasi penegakan kedaulatan, disana ada teman-teman dari TNI AL, Bakamla mendampingi saja. Tetapi dalam operasi bersama kita focus di Selat Malaka, Selat Singapura dan Kalimantan Utara,” kata Aan.

Menurut Aan, operasi bersama digelar mulai 23 Agustus 2022 hingga pertengahan Oktober mendatang yang melibatkan 17 armada kapal dari instansi yang terlibat.