Terasbatam.id: Mahalnya harga tiket ferry tujuan ke Singapura menjadi perhatian serius Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad. Orang nomor satu di Provinsi Kepri meminta kepada operator kapal ferry untuk segera menurunkan tarif kapal ferry yang dinilai tidak efesien dan tidak terjangkau sebagaimana amanat Undang-Undang tentang Pelayaran.
Perhatian serius tersebut ditandai dengan inisiatif dari Gubernur Kepri menggelar pertemuan dengan operator kapal cepat yang melayani rute Kepri-Singapura di Batam, Selasa (14/6/2022) lalu. Dalam pertemuan tersebut, salah satu poin yang disampaikan adalah permintaan untuk penyesuaian harga tiket trip Kepri – Singapura.
“Satu dua hari ini saya minta mereka turunkan harga tiket, nanti mereka hubungi kita baru dapat diumumkan,” kata Ansar.
Menindaklanjuti pertemuan tersebut, Gubernur Ansar pun melayangkan surat resmi kepada 4 operator ferry yang melayani rute Kepri – Singapura, dan sebaliknya yakni Horizon, Sindo, Majestic, dan Batam Fast. Dalam surat tersebut Gubernur meminta keempat operator ferry tersebut melakukan penyesuaian penurunan tarif penumpang angkutan laut luar negeri/ internasional.
Gubernur Ansar mendasarkan permintaannya tersebut atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran Pasal 35 Ayat (3) dan dalam rangka menciptakan tarif penumpang angkutan laut luar negeri yang efisien dan terjangkau bagi pengguna jasa di Wilayah Kepulauan Riau.
“agar kiranya tarif penumpang angkutan laut luar negeri yang ditetapkan oleh penyelenggara angkutan dapat dilakukan penyesuaian kembali berdasarkan tingkat pelayanan yang diberikan dan peraturan yang berlaku. Hal ini guna untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan yang akan berkunjung ke Provinsi Kepulauan Riau” bunyi isi surat tersebut.
Gubernur Ansar pun menembuskan surat tersebut kepada Menteri Perhubungan RI dan Direktur Jenderal Perhubungan Laut RI. Sebagai informasi saat ini harga tiket pulang-pergi rute Kepri-Singapura naik menjadi Rp. 800 ribu dari harga sebelum pandemi yaitu sekitarRp.500 ribu.
“Makanya, tadi malam saya kumpulkan dan meminta mereka membicarakan sesama mereka. Kalau sekarang kan masih Rp800 ribu perjalanan 40 menit. Dari Tanjungpinang itu kira-kira Rp1 juta, kalau dengan pajak pelabuhan (seaport tax) di Singapura 7 dolar, dan juga seaport tax di Tanjungpinang perjalanan 2 jam itu Rp1 juta. Ya, mudah-mudahan mereka bisa turunkan itu,” ungkap Gubernur.
Gubernur Ansar khawatir dengan harga tiket yang demikian tinggi akan memberatkan masyarakat ataupun wisman, sehingga menyebabkan wisman memilih lokasi tujuan dengan harga tiket yang lebih murah.
“Kita membicarakan soal harga tiket, yang masih dirasakan berat oleh masyarakat. Kami berikan kesempatan mereka berdiskusi, kiranya untuk saat-saat seperti ini mereka bisa turunkan harga tiket berapa yang terlihat. Supaya percepatan pertumbuhan pariwisata kita lebih cepat, kalau tiket masih relatif mahal orang bisa ke tempat lain, seperti Johor, Kuala Lumpur atau naik pesawat ke Hong Kong dengan paket-paket tertentu dengan tiket yang sangat murah,” tutupnya.
Terminal Domestik Harbour Front Singapore mulai beroperasi kembali setelah hampir dua tahun berhenti karena pandemic Covid-19, Rabu (15/06/2022). Beroperasinya terminal ferry terbesar di Singapura tersebut disambut gembira oleh Pemerintah Kota Batam dan pelaku pariwisata, namun harga tiket kapal ferry masih dikeluhkan karena terlalu mahal.
“saat ini memang yang masih dikeluhkan penumpang soal harga tiket, tetapi sebenarnya bukan domain kita karena itu operator, tetapi kami sudah membawa masalah ini kepada DPRD Kota dan Provinsi, semoga ada solusinya,” kata General Manager Pelabuhan Ferry Batam Centre Nika Astaga.
Sebelum pandemic Covid-19, harga tiket ferry tujuan Singapore untuk pergi-pulang atau return berkisar Rp 450 ribu, namun kini harganya naik hingga 100 persen atau sekitar Rp 900 ribu.