TERASBATAM.ID: Bank Indonesia bersinergi dengan TNI Angkatan Laut untuk mendistribusikan uang rupiah di wilayah Terdepan, Terluar, dan Terpencil (3T) atau perbatasan yang ada di Provinsi Kepri. Uang tunai sebesar Rp 12 Miliar akan didistribusikan di 5 pulau perbatasan itu untuk mengantisipasi penggunaan mata uang asing oleh masyarakat setempat.
Pelepasan ekspedisi KRI Pattimura-371 yang menjadi motor Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2023 dalam mendistribusikan Rp12 miliar uang layak edar ke 5 (lima) pulau, yaitu: Tarempa (Kab. Kep. Anambas), Midai dan Subi Besar (Kab. Natuna), Tambelan Besar (Kab. Bintan), serta Singkep (Kab. Lingga) dilakukan di Pelabuhan Batu Ampar, Batam yang dihadiri oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Riau Suryono serta Komandan Lantamal IV Batam Laksamana Pertama TNI Kemas Muhammad Ikhwan Madani, Sabtu (04/03/2023).
Menurut Suryono, ada alasan yang cukup kuat bagi bank Indonesia mengapa distribusi uang layak edar di wilayah perbatasan menjadi perhatian serius.
“Mengapa menjadi perhatian bank Indonesia, tentunya juga warga negara Indonesia, karena kalau di daerah 3T biasanya berbatasan dengan negara lain. Kalau kita tidak aktif dan memperhatikan saudara-saudara kita di perbatasan, tentunya memiliki resiko mereka akan menggunakan mata uang negara tetangga, ini tidak kita inginkan. Rupiah adalah symbol kedaulatan NKRI,” kata Suryono.
Menurut Suryono, karena rupiah merupakan symbol kedaulatan maka harus benar-benar dijaga oleh seluruh pihak.
“kami dari bank Indonesia sudah melakukan ini sejak tahun 2011 dan untuk tahun ini kita melaksanakan di 17 provinsi dengan tujuan 85 pulau. Ini mohon doa teman-teman perjuangan rupiah bisa berjalan lancar, tidak ada halangan,” kata Suryono.
Menurut Suryono, bersama TNI AL, selain mendistribusikan uang layak edar tim ekspedisi juga menyertai kegiatannya dengan kegiatan social dengan pemberian bantuan social bank Indonesia.
“yaitu pemberian social di bidang Pendidikan , kesehatan dan termasuk juga kebutuhan pokok,” kata Suryono.
Sementara itu Komandan Lantamal IV Batam Laksamana Pertama TNI Kemas Muhammad Ikhwan Madani mengatakan, kegiatan ekspedisi rupiah berdaulat memiliki arti yang strategis, karena kegiatan tersebut dapat menunjukkan kepada public bahwa persoalan menjaga kedaulatan bukan hanya tugas dari TNI.
“padahal kedaulatan itu ada factor factor lain seperti yang disampaikan oleh pak Suryono, jadi kalau misalnya rupiah kita tidak berdaulat seperti di perbatasan tentunya pengaruh dari negara lain akan masuk, dan menggerus nasionalisme dari masyarakat pesisir,” kata Kemas.
Kemas berharap melalui kegiatan ekspedisi rupiah berdaulat pihak lain, Lembaga lain atau institusi lain dapat melihat peluang dan sarana yang dimiliki oleh TNI AL.
“kita manfaatkan KRI yang saat ini mendapatkan tugas berpatroli di wilayah ini bersinergi dengan instansi lain,” kata Kemas.