terasbatam.id: Politisi muda Malaysia berpengaruh yang menjabat Pengarah Ekonomi Pejabat Perdana Menteri (Penasehat Perdana Menteri) Shahril Hamdan menyebutkan bahwa peran Indonesia diperlukan dalam menyikapi masalah perebutan Laut China Selatan. Asean dibawah kepemimpinan Indonesia pada tahun 2023 mendatang menjadi potensi bagi negara terbesar di Asia Tenggara ini untuk berperan dalam menjamin keamanan di kawasan asia tenggara.
“Bercakap tentang keselamatan perairan, mana mungkin kita tidak menyentuh soal isu perairan Laut China Selatan. Walaupun Indonesia bukan antara lima negara ASEAN yang terbabit secara langsung dalam isu ini bersama negara bersama China, peranan Indonesia tetap ada dan perlu. Kita melihat bagaimana di Kabupaten Natuna, pendekatan negara China terhadap Indonesia tidak jauh beza dengan pendekatan ia terhadap negara-negara lain berkaitan perebutan Laut China Selatan,” kata Shahril dalam sambutannya diacara Makan Malam bersama 18 orang media Indonesia di Conservatory EQ Kuala Lumpur, Kamis (30/06/2022).
Shahril yang juga menjabat sebagai Kepala Penerangan UMNO mengatakan lebih lanjut, jika rencana negara ASEAN tidak diselaraskan maka dampaknya tidak saja kepada satu, dua atau lima negara tetapi kepada seluruh negara di kawasan Asia Tenggara.
“kesannya bukan hanya kepada satu atau dua atau lima negara, tetapi kepada seluruh rantau ini, termasuk Indonesia. Disini, kedudukan Indonesia sebagai Pengerusi ASEAN tahun 2023 merupakan peluang kepada pemerintah kalian untuk tampil dengan kepimpinan bagi memastikan ASEAN sekali lagi menjadi satu organisasi yang menjamin keamanan serantau,” kata Shahril.
Menurut Shahril, saat ini ASEAN perlu berevolusi ke arah menjadi entiti yang mempertahankan keamanan dan kepentingan bersama.
“Saya tidak mahu bernostalgia dengan pencapaian ASEAN yang lalu. Saya lebih gemar memikirkan bagaimana ASEAN dan anggotanya mampu memimpin solusi untuk cabaran hari ini dan esok,” kata Shahril.
Menurut orang dekat Perdana Menteri Malaysia saat ini, saat ini Asia Tenggara menjadi perhatian dunia.
“Hari ini Asia Tenggara menjadi tumpuan dunia. Siapa yang tak bercakap tentang Asia Tenggara? Siapa yang tidak berminat dengan Asia Tenggara? Amerika Syarikat dengan IPEF? China dengan RCEP? Jepun? Eropah? Semua mengiktiraf kepentingan strategik rantau kita ini dalam kedudukan geopolitik dan geoekonomik dunia,” kata Shahril.
Menurutnya, ASEAN dengan jumlah penduduk lebih 600 juta lebih ramai dibandingkan penduduk Eropa dan Amerika Utara.
“Tenaga kerjanya ketiga paling besar dalam dunia selepas China dan India. Umur penduduknya lebih muda dan remaja dari tempat lain. Disebabkan pertumbuhan ekonomi kita mula lewat dari geografi Barat dan bekas penjajah, kadar pertumbuhan kita akan lebih laju. ASEAN akan menjadi pusat pertumbuhan pesat. Menyedari semua ini, jangan kita menjadi penonton kepada persaingan kuasa besar di laman rumah sendiri,” jelas Shahril.
Sejumlah wartawan Indonesia hadir di Malaysia atas prakarsa Ikatan Setia Kawan Wartawan Malaysia – Indonesia (Iswami).