Di Film Catatan si Boy, Dede Yusuf Hanya Terima Honor Rp 400 Ribu

TERASBATAM.ID: Berawal dari pengakuan Onky Alexander, pemeran utama film Catatan si Boy yang dibayar sebesar Rp 1 Juta dalam podcast Ferdy Element “All You Can Hear”, jumlah yang cukup kecil pada zaman itu. Bahkan Onky mengaku uang itu langsung habis saat mentraktir teman-temannya makan.

Tentu generasi 1980-1990 sangat familiar dengan film Catatan si Boy, film yang bercerita tentang seorang pemuda tajir, tampan, soleh dan menjadi idola gadis-gadis. Film ini menjadi iconik dan trend setter pada saat itu. Selain Onky Alexander, ada sejumlah nama beken, Meriam Belina, Didi Petet serta sohib dari Onky Alexander dalam film itu, Dede Yusuf, mantan Wakil Gubernur Jawa Barat yang kini menjadi politisi di senayan.

Pengakuan Onky Alexander yang mengaku dibayar sebesar Rp 1 Juta serta tanpa bonus apapun cukup menarik banyak penonton podcast tersebut, kemudian sebagian besar viewer meminta kepada Ferdy Element untuk melengkapi podcastnya tentang film catatan si Boy itu untuk mewawancarai Dede Yusuf, tokoh pemeran Kendy dalam film yang berangkat dari serial radio di Prambors tersebut.

Ternyata wawancara dengan Dede Yusuf membuka tabir lebih besar tentang film tersebut kepada para penontonnya yang dulu sama sekali tertutup untuk dilihat. Honor pertama Dede Yusuf yang saat itu masih dalam kategori artis pendatang baru hanya dibayar sebesar Rp 400 ribu, lebih murah dibandingkan Onky.

Dede juga mengungkapkan kekecewaannya bagaimana pada saat film Catatan si Boy II, dirinya bernegosiasi bayaran kepada sang produser, karena film pertama meledak di pasaran, Dede yang saat itu dimanagerin-oleh sang ibu, Rahayu Effendi memasang bayaran sebesar Rp 4 Juta, namun produser hanya menyanggupinya sebesar Rp 1,5 Juta.

Namun Dede merasa sedikit “kecil hati” saat mengetahui ternyata Onky Alexander pada film kedua dibayar sebesar Rp 50 Juta, demikian juga dengan Didi Petet, sedangkan Meriam Belina yang lebih senior sebagai artis film sejak awal sudah menerima honor diatas Rp 50 juta.

“Pada saat tawaran film si Boy ketiga saya diminta ikut lagi, tetapi saya negosiasi bayaran, karena tahu minta bayaran sebesar itu, produser berjanji akan menghubungi saya namun tidak pernah dilakukannya, dan saya pun digantikan,” kata Dede.

Dede juga mengaku setelah tahu dirinya tidak dilibatkan pada film ketiga, bertemu dengan produser dan bertanya mengenai hal tersebut.

“jawabannya sungguh membuat deg di hati, disebutkan wajah saya tidak indo, bukan trend pada masa itu. Body shaming sekalilah waktu itu. Dan saya ingin membuktikan bahwa saya bisa lebih daripada itu,” kata Dede.

Dede menggarisbawahi, bahwa sang ibu sebenarnya tidak mempersoalkan honor dan mengingatkan hal tersebut kepada dirinya, namun bagaimana pengalaman bermain film dengan bintang-bintang yang lebih senior dan sutradara kawakan adalah pengalaman yang melebihi dari segepok honor.

Film Catatan si Boy pertama kali diputar di bioskop pada tahun 1987, dan diproduksi hingga 5 seri. Film tersebut disutradarai oleh Nasri Cheppy bercerita seorang Boy dengan kisah romannya yang mengambil setting kehidupan anak-anak orang kaya di Jakarta.