Harbour Front Singapore Beroperasi, Batam Sambut Penumpang Perdana

Terasbatam.id: Terminal Domestik Harbour Front Singapore mulai beroperasi kembali setelah hampir dua tahun berhenti karena pandemic Covid-19, Rabu (15/06/2022). Beroperasinya terminal ferry terbesar di Singapura tersebut disambut gembira oleh Pemerintah Kota Batam dan pelaku pariwisata, namun harga tiket kapal ferry masih dikeluhkan karena terlalu mahal.

Dinas Pariwisata Kota Batam bersama dengan Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (Aspri) dan Managemen Pelabuhan Ferry International Batam Centre menggelar upacara penyambutan penumpang perdana dari kapal ferry yang turun dari Pelabuhan Harbour Front Singapore.

Sejak pandemic Covid-19, Singapore menghentikan operasional Harbour Front Singapore yang selama ini dikenal sebagai pusat Cruise Centre dan terminal ferry untuk rute domestic. Kemudian mengalihkannya ke Terminal Ferry Tanah Merah yang dekat dengan Bandara Changi.

General Manager Pelabuhan Batam Centre Nika Astaga mengatakan, mulai hari ini Harbour Front Singapore mulai beroperasi secara normal dan hal tersebut secara langsung membuat seluruh rute ferry di Pelabuhan Batam Centre kembali beroperasi secara penuh.

“Dengan beroperasinya Harbour Front Centre, maka kita juga mulai beroperasi secara penuh,” kata Nika.

Menurut Nika, ada 49 trip kapal ferry yang terhubung setiap harinya dari Pelabuhan Batam Centre ke Harbour Front, dengan rata-rata penumpang pada akhir pekan bisa diatas 5.000 orang.

“saat ini memang yang masih dikeluhkan penumpang soal harga tiket, tetapi sebenarnya bukan domain kita karena itu operator, tetapi kami sudah membawa masalah ini kepada DPRD Kota dan Provinsi, semoga ada solusinya,” kata Nika.

Sebelum pandemic Covid-19, harga tiket ferry tujuan Singapore untuk pergi-pulang atau return berkisar Rp 450 ribu, namun kini harganya naik hingga 100 persen atau sekitar Rp 900 ribu.

Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata Kota Batam Ardiwinata mengatakan, pihaknya menyambut gembira beroperasinya kembali Harbour Front Singapore karena hal tersebut secara langsung akan berdampak pada industry pariwisata di Batam.

“Kita rindu suasana seperti ini, saya bersama dengan Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (Aspri) Dona, kita sengaja menyambut hari ini bersama dengan Sekretaris Daerah Kota Batam Jefriden bersama dengan stakeholder dan Custom, IMigrasi dan Port and Quarantine, dan polisi pariwisata, kita memberikan gift berupa insentif kepada wisatawan yang hadir disini,” kata Ardi.

Ardi juga menyinggung soal harga tiket ferry yang masih tinggi karena terkendala hitungan bisnis dari pengusaha kapal sehingga harganya belum kembali seperti masa sebelum Covid-19 melanda.

“ada satu kendala, atau perhitungan bisnis kemarin kita sudah rapat dengan CIQP, informasinya tiket ini akan direlaksasi oleh pengusaha, pasti ada perhitungan dan perkiraan bisnis, yakinlah pengusaha ferry akan memberikan yang terbaik untuk wisatawan,” kata Ardi.