Ribuan Warga Rempang Kepung Kantor BP Batam

Bergema Suara Massa Minta Rudi Turun

TERASBATAM.ID: Rencana aksi unjukrasa dari Aliansi Pemude Melayu yang akan diikuti ribuan orang terealisasi. Ribuan massa sejak pagi hari bergerak dan berkumpul di sekitar Batam Centre, Rabu (23/08/2023) dan berpusat di Bundaran depan Kantor Badan Pengusahaan Batam. Massa seperti mengepung Gedung berlantai 8 itu sambil bergema suara-suara meminta Kepala BP Batam Muhammad Rudi turun.

Aliansi Pemude Melayu sejak Senin (21/08/2023) telah menyampaikan akan menggelar unjukrasa pada Rabu, 23 Agustus 2023 mendatang di Kantor Badan Pengusahaan Batam, salah satu tuntutan mereka minta Lembaga tersebut dibubarkan. Aksi unjukrasa pemuda melayu ini merupakan rangkaian dari upaya warga di Pulau Rempang untuk menolak relokasi terkait rencana investasi PT Makmur Elok Graha (MEG) milik taipan nasional Tomy Winata.

Dalam surat pemberitahuan aksi unjukrasa yang ditujukan kepada Kapolresta Barelang tertanggal 19 Agustus 2023 itu disebutkan bahwa mass aksi yang akan mengikuti unjukrasa tersebut sebanyak 4.000 orang. Titik kumpul di alun-alun Engku Putri.

Surat tersebut ditandatangi oleh Koordinator Umum Dian Arlandi dan Koordinator Aksi Mulyadi, para peserta aksi unjukrasa akan menggunakan dress code hitam dan baju melayu.

Pada saat digelarnya aksi penghadangan tim gabungan di jembatan 4 Barelang, Senin (21/08/2023)  Dian Arlandi kepada massa yang hadir disana menyampaikan tentang rencana aksi unjukrasa yang akan digelar tersebut.

“Nama saya Dian dari Bagan, saya coordinator umum aliansi pemude melayu Provinsi Kepri, tanggal 23 kita akan berunjukrasa, kita berkumpul di Stadion Tumenggung Abdul Jamal, kawan-kawan yang berada di Belakangpadang, Nongsa dan sebagainya menunggu disana.

‘Gaungan melayu mesti disampaikan, kalau 16 kampung tue berhasil direlokasi, maka habislah keberadaan melayu,” kata Dian.

Dian mengatakan, bahwa dirinya tidak bermaksud memprovokasi namun sekedar mengingatkan kepada para pemuda agar menjaga keberadaan kampung asal-muasal mereka.

“tetapi saya ingatkan untuk menjaga kampung kita, orang melayu tidak pernah menghambat investasi, sepanjang investasi itu tidak melakukan relokasi. Kami ingin solusi terbaik,” kata Dian.

Sementara itu aparat keamanan dari Kepolisian Daerah Kepulauan Riau sejak pagi tadi telah berjaga-jaga di sejumlah persimpangan jalan untuk mengantisipasi jalannya aksi unjukrasa dari warga melayu tersebut.

Hingga kini massa yang tiba sekitar pukul 09.00 di halaman depan kantor BP Batam masih terus bertambah yang diperkirakan jumlahnya sekitar 4.000 orang sebagaimana yang diklaim oleh Aliansi Pemude Melayu.

Dalam sejumlah perjalanan dari sejumlah titik menuju kantor BP Batam terdengar suara-suara dari massa yang berteriak-teriak meminta Kepala BP Batam Muhammad Rudi turun.

“dimana Rudi, dimana Rudi, turun, turun,” suara-suara massa lirih.