PT ATB Undang Para Pimpinan Media Coffee Morning

TERASBATAM.ID: Ditengah sinyal bakal dilakukannya kenaikan tarif air bersih oleh Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Badan Pengusahaan Batam, PT Adhya Tirta Batam (ATB) mengundang sejumlah pimpinan redaksi berbagai media untuk hadir dalam acara Coffee Morning. Walaupun tidak lagi mengelolah air bersih di Batam, namun ATB dipercaya sejumlah daerah lain di Indonesia untuk membenahi system air bersih mereka.

Undangan Coffee Morning Media yang diterbitkan tanggal 16 Januari 2023 tersebut ditandatangani oleh Presiden Direktur PT ATB Ir Benny Andrianto Antonius MM. Coffee Morning akan dilaksanakan pada Rabu, 18 Januari 2023 di Kantor Pusat PT ATB di Sukajadi, Batam.

Dalam undangan disebutkan acara Coffee Morning dalam rangka untuk mempererat silaturrahmi antara PT ATB dan media.

Berdasarkan kajian terakhir dari Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air  Minum (BP SPAM) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), PT ATB menduduki peringat pertama sebagai perusahaan air minum terbaik di Indonesia dengan jumlah pelanggan diatas 300.000. Award kategori operasional terbaik kesatu Kota berpenduduk lebih dari 500.000 jiwa juga diberikan oleh Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (perpamsi) berturut-turut dari 2013 hingga 2017.

BP Batam tidak memperpanjang konsesi air bersih di Batam kepada ATB melalui surat yang disampaikan oleh Kepala BP Batam saat itu Edy Putra Irawadi sejak 26 September 2019 lalu, isi surat mempertegas kontrak konsesi berakhir pada 14 November 2020.

Namun kiprah ATB dalam mengelolah air bersih terus berlanjutkan dengan mengelolah SPAM di sejumlah daerah lain di Indonesia.

Sementara itu setelah dua tahun dikelolah oleh SPAM BP Batam dengan PT Moya Indonesia, Kepala BP Batam Muhammad Rudi memberikan sinyal tentang rencanakan kenaikan tarif air bersih yang disampaikan pada pada acara family day funwalk REI-BTN di Halaman Parkir BP Batam, Minggu (15/01/2023).

Menurut Rudi, saat ini untuk mendapat 1 kubik air bersih hanya membayar sebesar Rp 2.500 saja. Sedangkan air dalam 1 drum dihargai Rp 20 ribu.

“Sementara itu, 1 kubik itu kira-kira 5 drum. Jadi sudah tidak sesuai lagi. Saya minta SPAM Batam dan Moya berhitung butuh uang berapa untuk ganti pipa sesuai kebutuhan. Maka didapati angka Rp 4,5 triliun,” katanya Rudi seperti dikutip dari www.gowest.id.

“Uangnya dari mana, dari kita semua. Ada penyesuaian untuk (tarif) air ini nantinya. Kalau tidak, maka tidak akan selesai. Hidup sana, mati di sini, karena tidak mampu,” tegas Rudi.