Lima Hari Tak Dialiri Air Bersih, Warga Ancam Demo BP Batam

TERASBATAM.ID: Lima hari tak dialiri air bersih, warga Perumahan Bukit Raya, Batam Center Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) berencana untuk berunjukrasa ke PT Batam Hilir dan Badan Pengusahaan Batam mempertanyakan persoalan tersebut.

Pihak yang bertanggungjawab juga tidak menyediakan bantuan air bersih untuk warga yang sudah 5 hari tidak mendapatkan air bersih.

Salah seorang warga Wirejo mengaku sangat kesal ketika dia bersama isterinya tidak bisa mencuci piring kotor bekas jualan. Warga Bukit Raya Blok D9 Nomor 26 ini kesulitan mencari nafkah apabila tak dialiri air bersih.

Kesehariannya ia bersama isterinya berjualan sarapan pagi di teras depan rumah. Tak hanya itu sore harinya juga berjualan cemilan dan makan malam.

Keduanya juga memberikan pelayanan kepada konsumen untuk makan di tempat. Kursi dan meja di depan stailing tersusun rapi setiap harinya.

Hal ini membuat kesulitan untuk mencuci piring, gelas, perlengkapan memasak dan peralatan berjualan apabila air tak mengalir. Kondisi ini membuat warga semakin sulit untuk mencari nafkah bagi sejumlah UMKM yang ada di Perumahan Bukit Raya.

Untuk kebutuhan air kesehariannya ribadi, Wirejo harus rela mengantri panjang, bahkan hingga 2 jam di Masjid. Itupun air yang diambil tidak terlalu banyak lantaran harus memikirkan warga lainnya yang turut mengantri.

Di Masjid tersebut memang tersedia sumur bor. Apabila air di Perumahan ini mati, warga mengambil air di Masjid.

“Kesal kali lah. Dari hari Kamis (14/7/2023) loh ya sampai Senin (31/7/2023) air tak mengalir sama sekali,” sesal pria asal Jawa ini.

Wirejo juga tampak menyesalkan tak ada bantuan air yang diberikan kepada warga. Pasalnya, kata dia, perangkat RT sudah meminta bantuan air kepada Air Batam Hilir (ABH) sebagai pengelola air di Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau. Hanya saja belum di hiraukan.

“Saya disuruh Pak RT juga telpon ke Air Batam Hilir untuk minta air. Supaya semakin banyak warga yang hubungi, semakin dipertimbangkan oleh ABH. Nyatanya udah hari kelima tetap saja tak mengalir,” sesalnya.

Ia mengaku, sudah belasan tahun tinggal di Perumahan Bukit Raya, nyaris tidak pernah mengalami mati air dengan kurun waktu yang cukup lama. Sejak dikelola oleh PT Air Batam Hilir, kasus mati air menjadi langganan di perumahan ini. Pantauan Tribunbatam.id, hingga Senin (31/7/2023), air di Perumahan Bukit Raya masih tidak mengalir.

“Saya sebagai warga perumahan bukit raya kecewa sama pengelola suplai air bersih yg sekarang di tangani PT ABH dulu waktu masih ATB kita tak pernah mengalami mati air sampai berlarut-larut,” sesalnya dengan nada meninggi.

Ia juga melanjutkan, mereka segera melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Air Batam Hilir. Apabila pengelola air masih tidak mengalir. Hal ini sudah didiskusikan dengan beberapa warga.

Hal yang sama juga dirasakan, Warga Perumahan Arira Nongsa, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Ali. Ia bahkan rela, setiap pagi pergi kerja tidak mandi, agar kebutuhan air bersih untuk isteri dan anak-anaknya tercukupi.

Ironisnya, sudah 5 hari terakhir, air bersih di Perumahan Arira mengalir hanya saat dini hari. Mulai dari pukul 01.00 WIB hingga pukul 03.00 WIB. Sehingga Ali juga rela harus begadang menampung air.

“Saya mandi pulang kerja malam hari saat mau tidur. Itupun begadang lagi buat isi air yang mengalirnya lebih besar air kencing kuda,” sesal pria yang memiliki 2 orang anak ini.

Saat dikonfirmasi Corporate Communication SPAM Batam, Ginda Alamsyah, mengaku pekerjaan perbaikan gangguan pada pompa intake di Inslatasi Pengolahan Air Duriangkang dan saat ini perbaikan masih dalam proses. Selama pekerjaan perbaikan ini, akan berdampak pada gangguan pelayanan suplai air bersih berupa air kecil dan air terhenti untuk sementara waktu.

“Termasuk yang dialami daerah Bukit Raya. Sekarang ini team lagi berusaha maksimalkan untuk perbaikan shg suplai kembali normal,” katanya.