Inilah Penyebab Mengapa Wisatawan Singapura Tak Kunjung Berkunjung ke Batam

Terasbatam.id: Walaupun secara resmi Indonesia telah meluncurkan kebijakan Travel Bubble Batam, Bintan – Singapura pada 24 Januari 2002 lalu, namun Singapura hingga kini belum bersikap atas kebijakan tersebut sehingga belum ada wisatawan dari negeri jiran itu yang datang ke Batam dan Bintan. Pemko Batam masih mempertimbangkan permintaan untuk memperluas area kunjungan bagi warga negeri jiran itu.

“Kita lagi menunggu, tadi kami sudah berkomunikasi dengan Nongsa Sensation, sangat menunggu dalam dalam artian karantina berapa lama, dimana bagi orang Singapura yang kembali dari Batam, itu belum keluar,” kata Kepala Dinas Pariwisata Kota Batam Ardiwinata.

Menurut Ardiwinata ada rencana kunjungan perdana warga Singapura ke Batam akan dimulai pada tanggal 28 Januari 2022 mendatang.

“sebenarnya dibuka tanggal 24 Januari, tetapi kesiapan Singapura untuk datang atau tidak ke Batam itu yang masih kita tunggu,” kata Ardiwinata.

Ardiwinata mengatakan, bahwa ada informasi yang menyebutkan bahwa Singapura menginginkan bahwa area kunjungan bagi wisatawan Singapura diperluas, tidak saja di Kawasan Nongsa Sensation yang sangat terbatas.

“jika informasinya seperti itu tentu lebih baik lagi, kenapa begitu karena pelaku-pelaku pariwisata kita itu bukan hanya di Kawasan Nongsa tetapi di Kawasan lain, itu dari sisi pelaksanaan. Namun kita harus mempertimbangkan factor penyebaran, penyiapan protocol kesehatan itu yang paling penting,” kata Ardi.

Menurut Ardi, ada point penting yang sampai saat ini Singapura belum mengeluarkan kebijakan atau aturan yang menyebabkan Travel Bubble BB-Singapura belum terlaksana, yaitu bagaimana aturan bagi warga Singapura yang kembali dari Batam, apakah mereka dikarantina, kemudian berapa lama karantina tersebut dan dimana karantina dilakukan.

“Walikota Batam lebih mempersiapkan infrasrukturnya dulu saat orang Singapore datang ke Batam secara keseluruhan,” kata Ardi.

Ketua Nongsa Sensation yang juga General Manager Batam View Resort Anddy Fong mengatakan, Kawasan Nongsa Sensation yang ditetapkan sebagai Bubble telah mempersiapkan diri sejak setahun yang lalu atau setahun setelah pandemic mewabah.

“kita telah mempersiapkan protocol kesehatan di Kawasan ini sudah sejak lama, seperti CHSE itu yang telah diterapkan oleh seluruh pelaku wisata di kawasan Nongsa Sensation,” kata Anddy.

CHSE adalah program Kemenparekraf yang berupa penerapan protokol kesehatan yang berbasis pada Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment Sustainability (Kelestarian Lingkungan).