Gelombang Kapal Feri Mengancam Pulau Suku Laut

TERASBATAM.ID: Kehidupan Suku Laut di Pulau Todak, Batam, terancam oleh abrasi akibat gelombang kencang yang ditimbulkan oleh kapal feri yang melintas. Pulau yang dihuni 21 Kepala Keluarga (KK) ini mengalami penyusutan hingga 3-5 meter selama bertahun-tahun.

Bartolonius Bidin, Tokoh Masyarakat Suku Laut dari Pulau Todak kepada www.terasbatam.id, Minggu (21/04/2024), mengungkapkan kekhawatirannya.

“Kami sudah menyampaikan keluhan ini kepada Syahbandar dan operator kapal, namun belum ada tindakan yang signifikan,” tuturnya.

Bidin menjelaskan, abrasi semakin parah sejak kapal feri yang melintas diganti dengan ukuran yang lebih besar. Gelombang yang ditimbulkan oleh kapal besar ini menggerus pantai pulau dan mengganggu aktivitas nelayan.

“Abrasi ini bukan hanya merusak pulau, tapi juga mengancam kelangsungan hidup kami,” ungkap Bidin. “Kami berharap ada solusi dari pihak terkait untuk mengatasi masalah ini.”

Masalah abrasi dan keamanan pelayaran di Pulau Todak menjadi perhatian penduduk setempat.

Selain abrasi, Bidin juga menyoroti masalah keamanan pelayaran di sekitar pulau. Kapal feri yang melaju kencang dikhawatirkan membahayakan para nelayan yang sedang melaut.

“Kami mohon agar operator kapal menurunkan kecepatan saat melewati pulau kami,” pinta Bidin. “Mari kita jaga kelestarian laut dan keselamatan bersama.”

Masalah abrasi dan keamanan pelayaran di Pulau Todak merupakan contoh nyata dari dampak negatif pembangunan infrastruktur yang tidak memperhatikan aspek lingkungan. Perlu ada solusi yang berkelanjutan untuk melindungi pulau-pulau kecil dan masyarakat yang tinggal di sana.