TERASBATAM.ID: Walikota Batam yang juga ex officio Kepala Badan Pengusahaan Batam Muhammad Rudi tetap optimis walaupun perekonomian Kepri turun pada triwulan ketiga namun akan tetap bagus pada keseluruhannya.
“Kepri melambat ya, kalau Batam melambat tanya saya. Batam, itu kan triwulan ketiga, satu dan dua kan bagus, empat bagaimana? Kan belum tahu, akumulasi keseluruhannya akan bagus semuanya,” kata Rudi disela-sela pembukaan Jambore Sepeda Lipat Nasional (Jamselinas XII) di Lapangan Engku Putri, Batam, Kepulauan Riau, Sabtu (11/11/2023).
Namun orang nomor satu di Kota Batam itu tidak merincikan dari sector apa saja yang akan melesat untuk menutupi penurunan pertumbuhan ekonomi yang terjadi pada triwulan ketiga ini.
Perekonomian Kepulauan Riau (Kepri) melambat pada triwulan III/2023. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kepri, perekonomian Kepri tumbuh sebesar 4,88%, menurun dibanding triwulan II/2023 sebesar 5,04%.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kepri Darwis Sitorus mengatakan sampai dengan triwulan III/2023, secara kumulatif (c-to-c) pertumbuhan ekonomi Kepri tumbuh sebesar 5,47% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Dalam lingkup regional, PDRB Kepri triwulan III/2023 memberikan kontribusi sebesar 7,17% terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Pulau Sumatra.
“Perekonomian Kepri triwulan III/2023 yang diukur berdasarkan PDRB atas dasar harga berlaku (ADHB) mencapai Rp82,10 triliun, dan atas dasar harga konstan (ADHK) mencapai Rp49,36 triliun,” katanya.
Peningkatan pertumbuhan ekonomi Kepri didorong sektor konstruksi dan perdagangan. Konstruksi memiliki andil pertumbuhan sebesar 2,56%, dan kategori perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor yang memberikan andil pertumbuhan sebesar 0,80%.
Dari sisi pengeluaran, komponen Pengeluaran Modal Tetap Bruto (PMTB) mempunyai andil pertumbuhan sebesar 4,08%, dan komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PK-RT) dengan andil sebesar 1,13%.
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Batam Rafki Rasyid mengimbau agar semua pihak tetap waspada.
“Saya mengimbau kita semua untuk waspada. Karena jika dilihat dan dibandingkan sejak awal tahun, pertumbuhan ekonomi Kepri terus menerus mengalami perlambatan. Pada triwulan I/2023, kita bisa tumbuh sebesar 6,51%. Kemudian melambat menjadi 5,04% pada triwulan II/2023. Dan pada triwulan III/2023 ini ternyata perekonomian Kepri lagi-lagi melambat,” tuturnya.
Menurut Rafki, pertumbuhan triwulan III/2023 ini lebih menonjol ditopang oleh pertumbuhan sektor konstruksi dan perdagangan besar.
“Ini tentunya harus kita waspadai, karena sektor pengolahan selama ini merupakan tulang punggung ekonomi di Provinsi Kepri. Tentunya faktor global seperti perang Rusia-Ukraina dan perang Israel-Hamas tidak bisa kita kontrol, namun faktor-faktor di Kepri bisa kita kendalikan,” ucapnya.