Buruh Batam Datangi Kantor Pertamina, Pertanyakan Distribusi BBM Subsidi

Tolak Kenaikan BBM

TERASBATAM.ID: Terkait aksi penolakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) ratusan Buruh yang tergabung dalam  Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Kota Batam mendatangi Kantor Pertamina Selasa (6/9/2022). Buruh mempertanyakan pola distribusi BBM bersubsidi yang kerap diselewengkan.

FSPMI juga mempertanyakan stok BBM bersubsidi, karena hal tersebut bersentuhan langsung kepada masyarakat termasuk buruh.

Koordinator Aksi Yapet Ramon mengatakan, kenaikan harga BBM ini memiliki efek domino yang luar biasa, karena akan diikuti dengan kenaikan harga bahan pokok dan transportasi.

“Ada efek domino dari kenaikan harga BBM ini, mulai dari kenaikan harga sembako, hingga ke transportasi, termasuk saudara kami yang nelayan,” ujar Yapet Ramon.

Pihak buruh juga meminta kepada Pertamina  agar apa yang menjadi tuntutan kaum buruh bisa disampaikan ke Pemerintah Pusat dan Pertamina Pusat.

“Kenaikan BBM sangat mempengaruhi  terhadap kenaikan upah saat ini naik 0, 8 persen dari upah sebelumnya  sebelumnya ” kata Yapet Ramon yang juga Ketua Pimpinan Cabang FSPMI kota Batam saat pertemuan bersama Pertamina di Batam.

Selain itu ia berharap Pertamina  menyampaikan data Berapa Bahan Bakar bersubsidi  seperti  Pertalite dan Solar yang distribusikan Pertamina sehingga masyarakat mengetahui bahwa yang disubsidi  tepat sasaran.

“Sehingga kita mendapat gambaran nanti untuk estimasi perundingan upah nanti ,” Ucap Ramon.

Sementra itu Sales Area Manajer Pertamina Provinsi Kepri,  Mahfud Nadiohantoro menyampaikan bahwa kenaikan BBM merupakan Kebijakan Pemerintah dan ia pun turut kena imbasnya sebagi pelaksana di daerah.

“Kami sebagai pelaksana kebijakan, wajib bagi kami mengikuti apa yang menjadi kebijakan pemerintah, berapa harga yang ditentukan, itulah yang kami laksanakan,” kata Mahfud yang berjanji akan menyampaikan aspirasi para buruh yang disampaikan kepadanya.

Berdasarkan data Pertamina, untuk kebutuhan BBM Bersubsidi jenis Pertalite di Batam sebesar 500 ribu Kiloliter Perhari dan untuk solar 150 Ribu kiloliter Perhari.

“Untuk lima hari kedepan menjelang pengisian depot BBM di Batam dan provinsi Kepri pasokannya aman, ” kata Mahfud.

Terkait data  jumlah kuota dan pendistribusian BBM secara rinci  pihaknya tidak akan menutupi, tetapi data itu belum bisa disampaikan saat ini, karena belum disiapkan. Mahfud menjelaskan, yang dimaksud dengan stok aman 5 hari ke depan, bukan berarti dalam 5 hari itu, stok habis.

“Dalam 5 hari ke depan kita sudah mengatur terkait stok, seperti itu sistem kami, yang jelas semua disesuaikan kebutuhan masyarakat,” ujar Mahfud.

Aksi di Kantor Pertamina Batam berakhir dengan tertib.