Walikota Batam: Titik Banjir di Batam Tidak Akan Berkurang

Walikota Batam yang juga Kepala Badan Pengusahaan Batam Muhammad Rudi, Senin (03/01/2022). (Photo KAN)

TerasBatam.id: Walikota Batam yang juga Kepala Badan Pengusahaan Batam Muhammad Rudi memastikan bahwa titik banjir di Batam tidak akan pernah berkurang karena proses pembukaan lahan baru terus dilakukan. Satu titik banjir diatasi akan muncul titik banjir yang lain sebagai ekses dari pembukaan lahan yang baru.

“Titik banjir tidak pernah akan berkurang. Hari ini ada 28 titik, selesai 5, besok tambah 10 lokasi baru, bertambah lagi 10 titik. Jadi dikasih lahan orang bangun terus,” kata Rudi menanggapi soal banjir yang terjadi di Batam menjelang pergantian tahun kepada sejumlah wartawan dalam konferensi pers di Kantor Pemko Batam, Senin (03/01/2022) kemarin.

Menurut Rudi, daerah manapun tidak bisa menghindari banjir, terutama daerah yang sedang melakukan pembangunan karena resapan air yang tersedia harus ditutup, walaupun tersedia cadangan saat resapan air utama ditutup kapasitasnya tidak sesuai dengan yang diperlukan.

“pertama kita harus tahu penyebab banjir itu sendiri, semua daerah yang lagi membangun pasti yang namanya resapan air kalau dia membangun pasti ditutup, ada cadangan, pertanyaan cukup apa tidak? Jawabannya tidak cukup,” kata Rudi.

Rudi juga mengakui persoalan lokasi drainase air yang memiliki Penetapan Lokasi (PL) kepada pihak ketiga menyebabkan pihaknya kesulitan untuk melakukan pembangunan drainase di lokasi tersebut karena belum tentu pemilik PL bersedia menyerahkan kembali alokasi lahan tersebut kepada BP Batam.

“saya menjabat sebagai kepala BP Batam baru dua tahun, untuk menyelesaikan masalah ini kan tidak seperti yang kita bayangkan yang jelas lahan-lahan di Batam ini sudah ada PL semua. Termasuk drainase, di batu aji, di tembesi semuanya ada PL. itu yang harus saya dudukkan terlebih dahulu dan tidak mudah,” kata Rudi.

Menurut Rudi, beberapa titik drainase yang sudah memiliki PL, bahkan PL yang dikantongi pemilik lahan sudah lebih dari 10 hingga 20 tahun lalu sehingga tidak mudah untuk bernegosiasi kepada mereka.

“Jika mereka tidak mau menyerahkannya, terpaksa kita Tarik secara resmi melalui proses hukum,” kata Rudi.

Rudi mengatakan, saat ini titik banjir yang terjadi tidak sebanyak tahun-tahun sebelumnya, kondisi tersebut sudah relative lebih baik dibandingkan sebelum dilakukan pembenahan.

Sementara itu Direktur Lahan BP Batam Ilham Eka Hartawan mengatakan, untuk menertibkan penyerobotan lahan diluar peruntukannya pihaknya telah melakukan sejumlah hal antara lain membahasnya dengan Direktorat BP Batam untuk melakukan penertiban.

“seperti kemarin di daerah Patam Lestari ada pembukaan lahan untuk kavling, kami datangi dan pasang plang disana bahwa itu bukan peruntukan kavling. Tetapi ternyata besoknya plang yang kita pasang sudah hilang dicabut. Itu sih langkah yang sudah kita lakukan,” kata Ilham.