Tolak Relokasi, Warga Rempang Laksanakan Sholat Hajat dan Doa Tolak Bl

TERASBATAM.ID: Ketika pemangku kepentingan tidak lagi mendengar aspirasi yang menolak relokasi, ratusan warga Rempang dan sekitarnya melaporkan hal ini kepada Allah SWT, melalui sholat hajat dan doa tolak bala yang dilaksanakan di Jembatan IV Barelang, Selasa (05/09/2023) malam.

Suara gema takbir dan lantunan ayat suci Alquran disertai Doa dan dzikir mengiringi suasana khidmat dilokasi pelaksanaan kegiatan tersebut.

Warga terlihat khusuk berdoa usai salat untuk menyampaikan hajat dan keinginannya kepada Allah SWT.

Ketua Panitia Pelaksana Suardi yang juga pengurus Kerabat Masyarakat Adat Tempatan (KERAMAT menyampaikan bahwa pelaksanaan solat hajat dan doa selamat ini merupakan inisiatif warga di 16 Kampung tua yang ada di Pulau Rempang dan Galang .

” kemarin mereka meminta tolong saya, sampaikan kepada masyarakat akan doa bersama dan bersamaan di Bulan Syafar ,” ujar Suardi usai mengikuti Acara di Tanjung Kertang, Galang.

Menurut Suardi Warga berharap dan mempersilahkan pembangunan datang dan mengembangkan investasi di Pulau Rempang, tetapi dengan satu syarat kampung leluhur mereka jangan digusur.

“Semoga dengan acara malam ini dengan niat daripada warga masyrakat ini menjadi salah satu kekutan membuka pintu langit, hanya kepada allah sama- sama berdoa, hanya kepada Allah sama- sama berserah diri, dan Allah yang membolak balikan hati manusia,” kata Suardi.

Sementara itu Perwakilan dari Aliansi Pemuda Melayu Pulau Rempang Galang Hidayat mengatakan bahwasanya Salat hajat Akbar ini dan Doa Bersama merupakan pengaduan dari seorang hamba yang lemah yang penuh tekanan dan tak bisa berbuat apa-apa tatkala mendapatkan penindasan.

” jadi kami. kembalikan kepada Allah taala, dengan ke kekuasaan Allah, Allah akan memberikan pertolongan ke pada kita,” kata Hidayat.

Hal yang sama juga diucapkan Rois Syahroni selaku Imam salat yang juga pemimpin doa Salat hajat bahwa kegiatan ini digelar di titik di dimana asal mula Rempang Galang.

“mudah mudahan salat hajat dan dzikir ini bisa bertambahnya berkah dan kekutan terhadap penghuni kampung. Intinya shalat hajat ini agar kami lebih tenang damai didalam melaksanakan ke hidupan sehari – hari, ” ujar Ustad Rois.

Hingga kini warga Pulau Rempang -Galang tengah dilanda ketakutan dan was-was dimana jumlah Penduduk Rempang Galang yang terdiri dari 16 kampung tua sekitar 7 ribu jiwa lebih , terancam direlokasi dari 16 kampung tua yang telah dihuni secara turun temurun bahkan sejak tahun 1834.

Rencananya, lahan seluas 17.000 hektare di pulau Rempang, Galang, bakal dikembangkan menjadi kawasan industri Rempang Eco-City oleh PT Makmur Elok Graha (MEG). Dengan total nilai investasi 381 triliun.

Warga Rempang, Galang, sejatinya menerima investasi yang masuk ke daerah mereka, namun mereka tegas menolak penggusuran jika tempat tinggal dan pemakaman serta tepat bersejarah di musnahkan. (Kang Ajang Nurdin)