TERASBATAM.ID: Joint Operasion antara Polda Kepulauan Riau dan Kepolisian China berhasil menangkap 88 Warga Negara China yang terlibat dalam kejahatan romantic love atau Love Scamming yang beroperasi di tiga tempat berbeda di Batam. Sindikat ini telah meraup keuntungan puluhan miliar dari para korban yang juga berasal dari China.
Wakil Kepala Kepolisian Daerah Kepulauan Riau Brigjen Pol Asep Syafruddin dalam konferensi pers yang digelar di Mapolda Kepri di Nongsa, Batam, Rabu (30/08/2023) mengatakan, keberhasilan polisi membongkar sindikat Romantic Love ini berdasarkan kerjasama antara Polri dan Kepolisian China.
“dimana seperti kita ketahui Polri sebagai Tuan Rumah dari AMMTC (Asean Ministerial Meeting on Transnational Crime) di labuan Bajo, dimana salah satu point kerjasamanya adalah kejahatan transnational crime, ini bukti kerjasama Polri dan Kepolisian China untuk mengungkap kejahatan Love Scammer, dimana korbannya warga negara china dan pelakunya WN China, namun beroperasi di Batam, “ jelas Asep.
Menurut Asep yang pernah menjabat Kapolresta Barelang, terungkap sindikat di Batam dari tiga Tempat Kejadian Perkara (TKP), salah satunya yang terbesar di Kawasan Industri Cammo di Batam Centre berdasarkan informasi Kepolisian China. Kemudian di Sei Panas dan Baloi.
“kemudian Polri memerintahkan kepada Polda Kepri, kemudian dibentuk tim gabungan antara Polda kepri dan Interpol, bergerak ditemukan 3 TKP, dimana memang betul, terdapat kegiatan criminal love scammer,” kata Asep.
Menurut Asep, penangkapan dilakukan oleh tim gabungan atau Joint Operation pada Selasa (29/08/2023) yang juga melibatkan petugas kepolisian dari China.
“diduga puluhan miliar rupiah sudah berhasil diraup oleh para pelaku, korbannya dengan berlatar belakang acak. Kita baru melakukan investigasi didampingi oleh interpol, belum semuanya digali. Pemeriksaan sementara hasil yang kita dapat,” kata Asep.
Menurut Asep, dipilihnya Batam sebagai lokasi para sindikat melakukan kejahatan karena letaknya yang strategis berbatasan dengan Singapura dan Malaysia sehingga memiliki akses yang luas jika melarikan diri.
“Letak geografis, batam daerah perbatasan, antara singapura dan Malaysia, kalau seandainya melarikan diri mereka gampang, pelabuhan laut banyak, sangat gampang mereka melarikan diri,” kata Asep.
Menurut Asep, petugas kepolisian berhasil menemukan sejumlah barang bukti yang terkait dengan kejahatan tersebut yaitu 993 Handphone merek Redmi, 14 Unit Iphone, 1 Unit HP merek Motorola dan 8 bundel dokumen.
“bukti-bukti yang ditemukan polisi luar biasa banyak,” kata Asep.