Plafon Masjid Tanjak Ambruk, Aparat Penegak Hukum Mulai Bergerak

TERASBATAM.ID: Plafon Masjid Tanwirun Naja atau dikenal  dengan sebutan Majid Tanjak ambruk dan hancur berkeping-keping kurang dari tiga bulan sejak diresmikan. Sejak peristiwa ambruknya plafon Masjid Tanjak pada Kamis (08/09/2022) lalu, Aparat penegakan hukum mulai bergerak memeriksa penyebab ambruknya plafon Masjid. Namun hingga kini pergerakan aparat penegak hukum masih  belum menunjukkan tanda-tanda titik terang.

Kepala Seksi Intel Kejaksaan Negeri Batam Riki Saputra seperti yang dilansir oleh www.detik.com pada Rabu (28/09/2022) mengatakan, bahwa pihaknya sampai saat ini masih melakukan pengumpulan data dan keterangan (Pulbaket).

“Sampai saat ini kami masih melakukan pengumpulan data dan keterangan (pulbaket),” Riki.

Riki menyebutkan pihaknya belum bisa menyampaikan detail. Namun dia mengaku telah meminta keterangan dari sejumlah pihak, termasuk kontraktor pembangunan plafon masjid.

“Jumlah orangnya saya lupa, yang jelas sampai saat ini kami masih pulbaket. Masih berjalan kok. Ada beberapa pihak terkait pembangunan (kontraktor) masjid yang kami mintai keterangan,” ujarnya.

Beberapa jam setelah peristiwa ambruknya plafon Masjid Tanjak yang menjadi salah satu Icon Wisata Religi di Batam petugas Kepolisian juga terlihat hadir. Namun belum diketahui apakah petugas Kepolisian juga turut serta melakukan penyelidikan terkait masalah tersebut.

Kepala Badan Pengusahaan Batam yang juga Walikota Batam Muhammad Rudi minta agar kontraktor yang membangun masjid tersebut dicari untuk mempertanggungjawabkan pekerjaannya.

cari kontraktornya, saya minta mereka bertanggungjawab,” kata Rudi kepada www.terasbatam.id, Kamis (08/09/2022).

Rudi juga mengatakan, dirinya telah meminta kepada Satuan Pemeriksa Intern (SPI) BP Batam untuk melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap seluruh kondisi bangunan masjid Tanjak.

“rubuhnya karena hujan lapok, atau besinya tidak kuat ini perlu diperiksa seluruhnya. Tetapi ini masih dalam pengawasan kontraktor dan tanggungjawab mereka,” kata Rudi.

Detik-detik ambruknya plafon masjid Tanjak yang divideokan oleh sejumlah orang beredar luas pada Kamis (08/09/2022) pagi. Pada video itu tampak seorang petugas keamanan BP Batam yang sedang merekam dengan HP miliknya bagaimana plafon masjid mulai berjatuhan satu demi satu, beberapa saat kemudian plafon ambruk dan petugas berlarian.

“Asslamualaikum, pak David kami mau melaporin kalau pelapon Masjid Tanjak sekarang keadaannya sedang berangsur roboh. Sepertinya kondisinya sekeliling pelapon akan rubuh,” terdengar suara pemilik video yang beredar.

Masjid Tanjak diresmikan oleh Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto pada 24 Juni 2022, artinya opersional masjid baru lebih dari tiga bulan digunakan oleh masyarakat namun masjid telah mengalami kerusakan yang cukup parah.

Masjid Tanjak dibangun di atas lahan seluas 15.797 meter persegi, lantai 1 luas bangunan 2.094 meter persegi, lantai 2 (mezzanine) luas bangunan 468 meter persegi.

Tinggi bangunan masjid mencapai 39,5 meter, tinggi menara masjid 45 meter, kapasitas jamaah pria pada lantai 1 dapat menampung sebanyak 900 jamaah, dan kapasitas jamaah wanita pada lantai 2 dapat menampung sebanyak 350 jamaah.

Struktur pondasi tiang pancang beton, dan tipe struktur bangunan kombinasi struktur beton bertulang dan baja, material arsitektur tanjak aluminium composite panel (ACP).

Biaya pembangunan masjid mencapai Rp 39.937.665.520,- dengan sumber pembiayaan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

Pembangunan Masjid dilakukan oleh kontraktor pemenang PT Nenci Citra Pratama, Konsultan Perencana Ir. Y. Seno Prakoso, MT dan Konsultan Supervisi PT. Narga Saraba Bhumi. Peletakan batu pertama pembangunan Masjid dilakukan pada Desember 2020 lalu.