TERASBATAM.ID: Peredaran narkotika di Provinsi Kepri telah melewati dari peredaran narkotika secara nasional, hal ini tentu menimbulkan kekhawatiran. Badan Narkotika Nasional (BNN) menilai perlu melakukan berbagai terobosan untuk menekan hal tersebut. Salah satunya dengan semakin gencarnya sosialisasi tentang bahaya narkoba.
Terobosan yang tengah dilakukan BNN ialah menggandeng operator penerbangan berbiaya murah Lion Air Group untuk bekerjasama melakukan sosialisasi bahaya narkoba.
“Urgensi perjanjian kerjasama sama ini (BNN dengan Lion) karena penggunaan Narkotika sangat banyak , kerja sama ini memberikan informasi di pesawat, seluruh masyrakat membaca ada permasalah serius terkait Narkoba, ini bukan hanya Kepri Seluruh Indonesia ” kata Deputi Bidang Pencegahan BNN Irjen Pol Richard Marolop Nainggolan, di Hanggar Lion Air, Bandara Hang Nadim Batam, Rabu (27/09/2023).
Menurut Richard, Kerja sama Pembuatan aircraft livery ini dapat menjadi media kampanye BNN dan Komitmen LionAir Grup dam dalam mencegahan penyalahgunaan narkotika yang efektif, khususnya kepada para pengguna moda transportasi udara.
Dan juga ini langkah BNN dalam bentuk pencegahan melaui informasi guna mengedukasi kepada masyarakat pengguna layanan udara , peran aktif dari Lion Group bisa meminimalisir peredaran gelap narkotika,” kata Ricard
Richard menyampaikan MoU ini sudah lama terjalin dan saat ini ialah Perjanjian Kerja Sama (PKS) merupakan turunan dari MoU dalam pelaksanaanya.
“Mou sudah lama kami dengan Lion Group dimulai tahun 2015 silam,” sebutnya.
Perihal modus peredaran gelap narkotika saat ini sangat dinamis termasuk dalam modus operandinya.
“Iya dalam hal ini termasuk pada jalur udara juga dan kami terus mencegah dengan mencoba ekspansi ke maskapai lainnya,” kata dia.
Hal yang sama Kepala Kantor BBN Provinsi Kepri Brigjen Pol Henri Simanjuntak menyatakan untuk menyatakan peredaran Narkotika di Kepri Sangat tinggi bahkan tidak bisa di presentasikan dengan angka.
“kita bandingkan mobilitas udara Kepri , Hang Nadim (Khusunya) lebih padat dari daerah lain, dan celah – celah potensi untuk lolosnya sangat besar, walaupun pengamanan sangat ketat ” kata Hendri.
Sementara itu Presiden Direktur Lion Group, Capt Daniel Putut Kuncoro mengatakan bahwa MoU ini menjadi komitmen sebagai maskapai penerbangan selalu menjadi perhatian baik dari segi penumpang, barang bawaan, dan awak pesawat serta seluruh pegawai yang terlibat menjadi atensi.
“Dengan memperpanjang MoU Ini menjadi pengingat bagi seluruh karyawan dan penumpang bahwa mereka selalu diawasi,” kata Capte Daniel.
Tentunya dengan ini banyak pengamanan yang akan dilakukan oleh Lion Group baik penumpang maupun barang bawaan, dan dalam pelaksanaannya melibatkan beberapa stakeholder.
“Kami selaku berkoordinasi bersama stakeholder mencegah peredaran narkotika,” Ujar Daniel.
Ia menjelaskan maskapai Lion Group sebanyak 311 pesawat yang mayoritas beroperasi secara nasional dan internasional yang dalam sehari bisa melayani seribu lebih penerbangan dan tiga juta penumpang setiap bulan.
“Dan ini menjadi perhatian dengan intensitas penerbangan yang tinggi sehingga selalu kami awasi setiap masing-masing rute penerbangan yang dilayani oleh Lion Group,” ucapnya.