TerasBatam.id: Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad meluapkan isi hatinya yang merasa terus dizholimi oleh Walikota Batam Muhammad Rudi terkait kesepakatan politik antara dirinya dengan Ketua Partai Nasdem Provinsi Kepulauan Riau itu. Ansar dituding oleh Rudi mengkhianati kesepakatan politik tentang bagi-bagi jabatan strategis di pemerintahan Provinsi Kepri.
Imbas dari perseteruan tersebut menyebabkan hubungan Ansar Ahmad dan Wakil Gubernur Kepri Marlin Agustina, yang tidak lain isteri dari Muhammad Rudi juga “pecah kongsi”. Kini Ansar merasa jika datang ke Batam tidak pernah lagi disambut antusias, bahkan untuk sekelas Lurah pun enggan menemuinya.
Luapan isi hati Ansar Ahmad tersebut disampaikan merespon pertanyaan dari Pimpinan Redaksi media online www.gokepri.com, Andi kepadanya tentang hubungannya dengan Wakil Gubernur Kepri Marlin Agustina saat ini. Pertanyaan tersebut merupakan pertanyaan pembuka dari sesi tanya jawab dengan media dalam acara “Sembang Media Bersama Gubernur Kepulauan Riau Untuk Kepri Makmur, Berdaya Saing dan Berbudaya”, di hotel Harmoni, Batam, Senin (09/08/2021).
“setiap saya buat acara di Batam pasti saya undang beliau (Marlin Agustina), tetapi saya tidak tahu apakah beliau sibuk mendampingi pak Rudi (Muhammad Rudi- Walikota Batam, suami dari Wakil Gubernur Kepri Marlin Agustina), daripada mendampingi saya, saya tidak tahu dan tidak bisa melarang juga. Saya kira sudah tua sama tua, sudah bisa mengerti,” jawab Ansar yang disambut tawa hadirin.
Kemudian Ansar melanjutkan, bahwa untuk persoalan politik dirinya menganggap biasa saja karena pertarungan untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) selanjutnya masih lama.
“karena Pilkada masih lama ya kita kerja dululah, karena ini amanah, maka saya tidak pernah kok memblock beliau pada acara apa saja, saya berikan acara apa saja kepada beliau yang saya tidak bisa hadir,” kata Ansar.
Ansar dengan wajah memelas juga mengaku heran jika hampir seluruh acaranya yang diselenggarakan di Batam hanya dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kota Batam. Bahkan pada acara penyerahan bantuan sosial di Mall Botania pada Senin (09/08/2021) tidak seorang pun yang mewakili Walikota Batam hadir, bahkan sekelas Lurah dan Camat pun tidak menemuinya selaku perpanjangan tangan pemerintah pusat di daerah.
“Seperti tadi acara di Batam, pak Camat tidak hadir, pak Lurah tidak hadir, yang mewakili Walikota Batam tidak ada, saya tidak tahulah mengapa bisa begitu? Padahal yang kita berikan bantuan warga kita juga, warga Batam, ini kan kerja pemerintah, bukan kerja pribadi. Kita mesti sama-sama mendorong, karena ini kewajiban kita kepada masyarakat,” kata Ansar.
Ansar juga memastikan, bahwa dirinya tidak mungkin mengkhianati seseorang jika orang tersebut tidak mengkhianati dirinya.
Praktis acara sembang media tersebut seperti menjadi ajang curhat atas pecah kongsinya antara Ansar Ahmad – Marlin Agustina, dan secara politik surutnya hubungan politik antara Partai Golkar dan Nasdem. Ruang meeting yang semula dijadwalkan hanya dihadiri oleh 20 perwakilan media membludak hingga lebih dari jumlah tersebut.
“Bahkan saya yang sebelumnya di undang oleh Metro TV untuk bicara masalah digitalisasi mendadak dibatalkan dan digantikan oleh Gubernur dari daerah lain. Saya kira teman-teman cukup cerdas memahami kenapa saya diganti di acara talkshow itu,” kata Ansar Ahmad.
Bongkar Janji Politik Dengan Nasdem
Ansar yang hadir didampingi oleh Ade Angga, Ketua Golkar Tanjungpinang yang juga merupakan salah satu tim sukses dirinya saat Pilkada Gubernur Kepri diminta untuk menjelaskan bagaimana kronologi kesepakatan politik dengan Muhammad Rudi.
“Saya mencoba untuk menyampaikan secara singkat, karena informasi yang berkembang saat ini justru mengarah kepada fitnah dan menurut kami ini sesuatu yang zalim karena dilakukan terus menerus dan sengaja di viralkan oleh kubu sebelah,” kata Angga mengawali.
Menurut Angga, bahwa adalah hal yang lumrah jika satu partai politik berkoalisi dengan satu partai politik lainnya membuat sesuatu kesepakatan. Kesepakatan antara Ansar Ahmad dan Muhammad Rudi juga memiliki saksi, salah satunya adalah dirinya.
Kesepakatan tersebut antara lain ialah Partai Golkar diminta untuk tidak mencalonkan Ahmad Hijazi sebagai Walikota Batam, saat itu Ahmad Hijazi yang berpasangan dengan Surya Makmur Nasution telah mendeklarasikan diri, dan sejumlah logo partai Golkar juga telah bersanding di sejumlah baliho.
“Bisa dibayangkan bahwa partai Golkar mengorbankan tidak ada calon di Kota Batam ini (Dalam Pilwako Batam). Golkar partai salah satu yang menang karena kita punya Calon DPR RI dari Kepri, tetapi kita tidak punya calon,” kata Angga.
Atas permintaan tersebut, kemudian Golkar meminta Nasdem tidak mengusung calon di Pilkada Bintan, dimana di Pilkada Bintan, putera Ansar Ahmad, kini Wakil Bupati Bintan Roby Kurniawan berpasangan dengan Apri Sujadi, incumbent.
“ternyata Nasdem mengusung calon, ketika kami tanyakan masalah tersebut dijawab bahwa itu diluar kemauan beliau. Jadi kalau saya bisa bilang juga bahwa saat ini juga diluar kemauan saya,” tegas Ansar menimpali.
Kemudian Angga melanjutkan, genderang perang kembali ditabuh Rudi, yang disebut berinisial R, oleh Angga, pada awal Maret tentang dirinya siap mencalonkan diri sebagai Gubernur Kepri.
“Padahal Gubernur Kepri dan Wakil Gubernur dilantik pada 25 Februari, apakah ini yang dinamakan teman yang bisa duduk bersama?” kata Angga.
Soal jabatan Sekretaris Daerah Provinsi Kepri, menurut Angga, tidak menyebut nama ASN yang ditempatkan disana.
“ini saya ungkap supaya yang berinisial J (Jefriden- Sekda Kota Batam) itu juga sadar dan tahu bahwa dirinya tidak disebutkan untuk jabatan itu,” kata Angga.
Angga juga mengatakan, soal wilayah pemenangan juga menjadi kesepakatan mereka, yaitu tugas Rudi untuk memenangkan wilayah Batam dan Karimun sedangkan kubu Ansar bertugas memenangkan wilayah diluar dua wilayah tersebut.
“Ternyata jaminan mengamankan Batam dan Karimun itu juga tidak terbukti. Ini diantara sebab-sebab kesepakatan itu harus ditinjau ulang,” kata Angga.
Sementara itu Walikota Batam Muhammad Rudi dan isterinya Marlin Agustina seusai menghadiri acara HUT Batam Pos yang ke 23 buru-buru menuju mobil dan mengatakan, dirinya buru-buru karena sudah ditunggu orang.
“Nanti ya, saya buru-buru,” kata Rudi.