TERASBATAM.ID: Sedikitnya 1.000 orang warga Kampar yang berdomisili di Batam menggelar tradisi Balimau Kasai menyambut datangnya bulan suci Ramadhan di Pantai Tanjung Pinggir, Sekupang, Batam, Rabu (22/03/2023). Upacara tradisional ini selain sebagai ungkapan rasa syukur dan kegembiraan memasuki bulan puasa juga merupakan simbol penyucian diri.
Ketua Umum Keluarga Besar Kabupaten Kampar (KBKK) Kota Batam Herman Rozi mengatakan, terdapat sedikitnya 24 ribu warga Kampar yang bertempat tinggal di Batam saat ini melaksanakan prosesi Balimau Kasai.
“Balimau Kasai merupakan tradisi atau adat membersihkan diri memasuki bulan suci ramadhan yang digelar secara turun temurun oleh masyarakat Kampar, ” kata Herman Rozi usai prosesi penyiraman mandi Balimau Kasai.
Balimau Kasai merupakan mandi dengan Air limau atau Jeruk, jeruk yang digunakan ialah jenis jeruk purut. Selain itu terdapat rempah – rempah meliputi kunyit dan beras yang sudah dihaluskan dan kemudian Kasai yang terdiri dari Kasai Beras dengan kunyit disiramkan ke anggota tubuh dan selanjutnya siram dengan Air limau.
Secara philosopi mandi Balimau Kasai, menurut Herman, adalah proses penyucian diri agar suci bersih dan harum dari semua kotoran. Hal ini memiliki makna bahwasanya setiap mau menjalankan ibadah puasa ramadhan harus bersih dan suci dan itu sudah di jalankan turun temurun oleh nenek moyang dulu dari Kampar.
Menurut Herman, secara tradisional biasanya prosesi Balimau kasai dilakukan di sungai, namun di Batam dilaksanakan di pantai.
“Prosesi mensucikan diri jelang Ramadhan pada dasarnya sama dengan daerah lain pada umumnya misalkan kalau di Jawa dengan bunga, atupun dengan Air Jeruk limau saja. Kalau yang tradisi Kampar mandi dengan Air jeluk (Balimau ) sama Kasai yaitu air kunyit beserta beras yang di haluskan,” Herman Rozi yang dikenal sebagai salah seorang pejabat senior di Pemko Batam.
Herman mengingatkan kepada generasi muda Kampar dimanapun berada untuk tetap merawat tradisi adat warisan nenek moyang dan tidak lupa untuk terus melaksanakannya.
Sebelumnya kata Herman Rozi prosesi mandi Balimau sudah digelar sejak dulu di Batam namun dilaksanakan secara terpisah – pisah, sedangkan saat ini KBKK menggelarnya secara terpusat yang dapat diikuti oleh seluruh warga Kampar yang ada di Batam.
Sementara itu salah seorang tokoh asal Kampar Bactiar Nur Muhammad menjelaskan bahwa mandi Balimau Kasai merupakan implementasi dari sunah Hasan yang dianjurkan Nabi Muhammad SAW yang sudah menjadi tradisi masyarakat Kabupaten Kampar.
“Untuk taubat, dianjurkan untuk bersuci, Balimau Kasai inilah bentuk bersuci atau mensucikan diri karena mau melaksanakan ibadah puasa ramadhan, ” kata Bactiar.
Bactiar berharap agar Iven Balimau Kasai yang melibatkan ribuan warga Kampar di Kota Batam bukan hanya menjadi prosesi ritual adat melainkan menjadi Iven pariwisata yang memberikan kontribusi terhadap pemerintah daerah.
Sementara itu Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Ditjen Bimas Islam) Kementerian Agama (Kemenag) menggelar Sidang Isbat (penetapan) Awal Ramadhan 1444 Hijriyah. Sidang Isbat tersebut diselenggarakan pada hari Rabu, 22 Maret 2023 untuk menentukan awal pelaksanaan Ibadah Puasa Ramadhan.