TERASBATAM.ID: Sejak Agustus hingga Oktober ini Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia wara-wiri ke Batam untuk mengurus investasi di Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau.
Jumat, 06 Oktober 2023 merupakan kunjungan Bahlil bersama sejumlah pejabat Kementerian Investasi dan BKPM yang ketiga kalinya ke Rempang dalam dua bulan terakhir. Seusai kunjungannya di sejumlah titik di Pulau Rempang, Bahlil menyempatkan diri sebelum kembali pulang ke Jakarta singgah ke Perumahan BIDA Asri 3 di Nongsa untuk melihat pemukiman sementara bagi warga Pulau Rempang yang bersedia digeser atau direlokasi.
Seusai melihat dan berdialog dengan sejumlah Kepala Keluarga (KK) yang bersedia pindah, Bahlil mempersilakan wartawan untuk bertanya kepadanya terkait dengan permasalahan Rempang. Dirinya didampingi oleh Walikota Batam yang juga Kepala Badan Pengusahaan Batam Muhammad Rudi, Kapolda Kepri Irjen Pol Tabana Bangun dan Kepala BINDA Kepri Brigjen TNI Bonar Panjaitan.
Bagaimana dengan warga yang menolak direlokasi?
Tadi kan kalian lihat dari Masjid, kalau dulu saya datang kesini, persepsi yang dibangun seolah-olah saya hanya mau bertemu dengan masyarakat yang mau direlokasi, atau yang pro. Tetapi saya mau bertemu dengan semua.
Tadi kan kalian lihat sendiri, berapa jumlah yang menerima dan berapa jumlah yang menolak? Kalian bisa menilai. Di masjid banyak sekali, terserahlah kepada wartawan, mau imbang atau fifty-fifty terserah kalian. Tetapi sebagian besar sudah banyak masyarakat yang ingin bergeser.
Sedangkan yang belum, inilah tugas kita sebagai negara demokrasi, tugas kita adalah meyakinkan mereka dan bicara baik-baik dengan mereka. Yang namanya kita geser orang, kita pindahin orang dari rumah A ke rumah B itu pasti ada proses waktu.
Saya yakin, BP Batam, Pak Gubernur, Kapolda, dan kami semua akan terus berupaya untuk bagaimana cara meyakinkan. Insyah Allah.
Saya kan sudah menyelesaikan masalah bukan satu ini saja, tetapi di Rempang ini saja yang Berbeda, saya tahu kok ada pihak luar yang bermain disitu.
Siapa pihak luar yang bermain itu pak?
Saya tidak perlu sebutkan itu, kamu sudah tahu itu, tidak perlu tanya saya lagi.
Apakah ada batas waktu kepada warga?
Nanti kita bicarain soal batas waktu.
Pak Menteri sejumlah data yang setuju sepertinya dibesar-besarkan, seperti di pasir Panjang, data yang kita punyai dari 170 KK, hanya 30 KK saja yang bersedia pindah, bagaimana data yang disampaikan oleh bapak?
Tadi di Masjid Tanjung Banon, disamping mereka mendaftar secara sukarela ke TIM, ada surat pernyataan juga, bermaterai, lalu saya mau percaya datamu atau data rakyat yang dikasih ke saya?
Saya sudah dapat data-datanya, tolong kasih informasi yang bagus.