TERASBATAM.ID: Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mendapat perintah dari Presiden Joko Widodo untuk memberikan pemahaman kepada Pemerintah Daerah (Pemda) soal inflasi ditengah banyaknya Pemda yang belum paham soal Inflasi.
Hal itu disampaikan Tito dalam Rapat Koordinasi triwulan 1 pelaksanaan APBD Provinsi Kepri di Batam, ,Jumat (19/05/2023).
Oleh karena itu Ia mengaku mendapat pesan (Tugas ) dari Presiden Jokowi memberikan pemahaman kepada pemerintah di daerah soal pengertian inflasi.
” Pak mendagri tolong kasih tahu kepada temen-temen di daerah beri pemahaman Inflasi belum tentu semua paham ,apalagi dampak, penyebabnya dan bagaimana mengatasinya, ” kata Tito di hadapan Gubernur Kepri Ansar Ahmad dan Walikota dan Bupati se Provinsi Kepri.
Menurut Tito dampak dari Inflasi tak terkendali sangat berpengaruh besar kepada kondisi terhadap masyarakat. Ada sejumlah factor yang mempengaruhinya, diantara kenaikan harga kebutuhan pokok dalam waktu yang lama, peredaran uang yang banyak, kenaikan suku bunga, suplai barang yang kurang, distribusi barang yang mengalami gangguan serta mahalnya harga subsidi pupuk.
“Saya mengapresiasi capaian pertumbuhan ekonomi Kepri yang baik. setiap pemerintah daerah termasuk di Kepri, untuk terus secara kreatif, bisa meningkatkan pendapatan asli daerahnya, guna membangun kemandirian fiscal,” kata Tito.
Sementara itu Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad dalam menyampaikan bahwa capaian strategis pembangunan yang dilaksanakan Pemerintah Provinsi Kepri merupakan sinergi dengan Pemerintah Kabupaten dan Kota.
Ansar dalam laporannya menyebutkan bahwa Pertumbuhan Ekonomi Kepri pada tahun 2021 lalu hanya berkisar 1,66 persen disebabkan wabah Pandemi Covid-19. Kemudian menunjukkan pertumbuhan positif pada tahun 2022 dengan angka 5,09 persen.
Berikutnya Indeks Kerukunan Umat Beragama sebagai yang terbaik ke 2 se-Sumatera dengan nilai 74,78. indeks kemiskinan Kepri yang terus turun di angka 6,03 dan jauh berada dibawah angka kemiskinan nasional yang ada di kisaran angka 9,54 persen.
Selain itu wisatawan mancanegara yang masuk ke Kepulauan Riau yang terus meningkat. Di mana sepanjang tahun 2022 wisman yang masuk sebesar 785.155 wisatawan, dan naik dari saat masa pandemi covid 2021 yang hanya sebesar 24.332 wisman.
Ansar meminta Kepda Presiden melaui Mendagri dalam hal ini Tito Karnavian terkait Visa on Arrival (VoA) khusus kunjungan wisman selama satu bulan yang angkanya sebesar Rp500 ribu, dan menurutnya masih terlalu tinggi, karena angka tersebut masih bisa untuk diturunkan, mengingat kunjungan wisman ke Kepri yang rata-rata hanya 3 sampai 4 hari saja.
Kemudian terkait dengan evaluasi pelaksanaan APBD Provinsi Kepri Tahun Anggaran 2022 yang nilainya sebesar Rp 3,9 Triliun rupiah secara umum realisasi keuangannya di Kepri mencapai 98 persen. Baik untuk belanja operasi, belanja modal, belanja tidak terduga dan belanja transfer.