Bandara Hang Nadim Siap Dijadikan Entry Point Penerbangan Internasional

General Manager (GM) BUBU Hang Nadim Bambang Soepriono.

Terasbatam.id: Managemen Bandara Hang Nadim telah siap untuk dijadikan salah satu entry point penerbangan internasional bagi pelaku perjalanan tujuan wisata. Status sebagai entry point telah ditetapkan pemerintah sejak Oktober 2021 lalu dan sedikitnya 10 alat deteksi tercepat untuk memeriksa Polymerase chain reaction (PCR) penumpang telah terpasang sejak beberapa bulan lalu.

 General Manager (GM) BUBU Hang Nadim Bambang Soepriono, Selasa (08/02/2022) mengatakan, pihaknya telah menerima surat dari Kementerian Perhubungan tentang penetapan sebagai entry point bagi Warga Negara Asing (WNA) dan WNI, pelaku perjalanan luar negeri dengan tujuan wisata pada Senin (07/02/2022) siang.

“Kami sudah menerima suratnya kemarin, dan persiapannya itu sudah sejak Oktober lalu kami lakukan, karena penetapan sebagai entry point itu sudah sejak Oktober. Kita siap tetapi belum pernah dilaksanakan,” kata Bambang, status entry point yang ditetapkan pada Senin (07/02/2022) dengan Oktober 2021 lalu sama saja.

Menurut Bambang jika itu dilaksanakan maka pemberitahuan yang dilakukan tidak tiba-tiba, namun minimal dua minggu sebelum pelaksanaan penerbangan sudah disampaikan kepada pihaknya oleh operator penerbangan.

“Kami menunggu, kami sudah siap kapanpun ada penerbangan internasional. Namun sejauh ini belum ada penerbangan internasional yang akan dilaksanakan disini, jelas tidak mendadak, dua minggu sebelumnya sudah diberitahu jika penerbangan itu akan dilaksanakan disini,” kata Bambang.

Menyambut penerbangan internasional di Bandara Hang Nadim yang akan dilaksanakan, Managemen Badan Usaha Bandar Udara (BUBU) Hang Nadim telah menyiapkan 10 perangkat ID Now, untuk memeriksa polymerase chain reaction (PCR) calon penumpang. ID Now diklaim sebagai alat tercepat memeriksa PCR dibandingkan pemeriksaan berbasis laboratorium.

Menurut Bambang, persiapan paling utama dan penting ialah dalam hal mendeteksi virus corona terhadap para Wisman.

“Jadi kita minta bantuan RSBP (Rumah Sakit Badan Pengusahaan Batam) untuk menyediakan alat test PCR, Namanya ID Now, yang hasilnya dapat diketahui dalam waktu sekitar 1 jam,” kata Bambang.

Menurut Bambang, perangkat ID Now yang disiapkan sekitar 10 unit dan tergantung pada kondisi dilapangan, jika terjadi lonjakan penumpang internasional maka alat tersebut dapat ditambah.  ID Now merupakan perangkat yang disiapkan oleh mitra Rumah Sakit Badan Pengusahaan  Batam yang diajak kerjasama dalam mendeteksi layanan test PCR di Bandara.

“Kami minta bantuan kerjasama dengan RSBP Batam karena sama-sama dibawah BP Batam, kemudian RSBP bekerjasama dengan sabuah Laboratorium,” kata Bambang.

Namun Bambang menegaskan, sebagai penyedia fasilitas penerbangan, pihaknya tidak mengetahui kapan implementasi dibuka penerbangan internasional tersebut. Pada masa sebelum pandemic, di Bandara Hang Nadim Batam hanya ada satu slot penerbangan Internasional yang melayani rute Batam – Subang (Kuala Lumpur) yang dilayani oleh operator Malindo Air, satu group dengan Lion Air) dengan jadwal 6 kali dalam satu minggu.

“Kita tidak tahu kapan dimulai, tetapi intinya kita sudah siap. Simulasi juga sudah kami lakukan sejak lama,” kata Bambang.

Sebelumnya pemerintah menyebutkan bahwa Bandara Soetta akan ditutup untuk penerbangan internasional tujuan wisata dan akan dialihkan ke Bali, Batam dan Bintan. Namun kemudian kebijakan tersebut kembali direvisi. (FP)