Terasbatam.id: Sejak dibukanya pintu kedatangan selebar-lebarnya bagi Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) sejak April lalu kunjungan warga negara asing (WNA) asal Singapura dan Malaysia ke Batam terus meningkat.
Namun Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) menilai peningkatan itu belum mempengaruhi Occupancy rate atau tingkat hunian hotel di Batam, para wisman negara tetangga lebih memilih menginap di rumah pribadi milik mereka yang ada di Batam.
Ketua PHRI Batam Mansur mengatakan bahwa hingga saat ini atau hampir dua bulan sejak terjadinya peningkatan kunjungan wisman ke Batam belum ada tanda-tanda peningkatan bagi Okupansi Hotel di Batam.
“Mau 100 atau 1000 persen WNA yang datang, untuk apa kalau kalau memberikan dampak terhadap pariwisata, seperti meningkatnya Ocupansi Hunian Hotel,” kata Mansur.
Menurut Mansur berdasarkan analisanya dari hasil kajian statistik dari tamu yang menginap di hotel, WNA dari Singapura dan Malaysia yang datang ke Batam hanya beberapa persen saja yang menginap di Hotel.
Mansur mengungkapkan meningkatnya WNA yang masuk ke Batam saat ini akibat dampak 2 tahun Pandemi melanda oleh karena itu Pelaku Perjalanan Luar negeri ke Batam lebih didominasi, Pelaku Bisnis, Eksptatriat perusaaan, Kemudian Family Famtrip (Kunjungan keluarga) yang menurutnya WNA ke Batam bukan Wisatawan.
” Kita bayangkan untuk apa menginap di hotel jika rumah di Batam center lebih besar, apalagi dua tahun tak kemana-mana, tinggal di rumah mereka jadi pilihan utama, lebih irit juga ditengah saat seperti ini” kata Mansur.
Mansur mengaku, sejak awal pandemi hampir semua hotel tutup namun seiring berjalannya waktu dengan naik turunnya kasus Covid-19 pemerintah pusat mulai melonggarkan untuk melakukan kegiatan di hotel. Kebijakan tersebut banyak menolong industri perhotelan untuk mulai beroperasi kembali walau cuma sekedar menutupi operasional.
” Di Batam ada sekitar 100 hotel, 4 diantaranya tutup total karena Pandemi diantaranya di Batam Center, Nagoya,Batu Aji, ” kata Mansur .
Ia berharap pemerintah terus mendorong dengan mempermudah kebijakan agar Wisatawan mancanegara mau berkunjung ke Batam agar kunjungan mereka ke Batam tidak sekedar pada week end belaka.
Kepala bidang Teknologi Informasi Keimigrasian Kantor Imigrasi Batam Tessa Harumdila mengatakan, berdasarkan data statistik yang tercatat imigrasi Kelas I Batam, kunjungan WNA terus meningkat sejak sejumlah pelonggaran terkait Covid-19 bagi PPLN.
“WNA yang datang ke Batam tercatat sebagi Wisatawan atau sebagai turis. Jika dibandingkan tahun lalu jumlahnya terus meningkat,” kata Tessa.
Sejak 29 April hingga 8 Mei 2022 rata -rata yang datang ke Batam melalui Pelabuhan Batam Center dengan jumlah sebanyak 1.000 orang perhari. Dari data tersebut warga negara Singapura yang datang sebanyak 4.434 orang sedagkan yang kembali sebanyak 3.835 orang.
Sedangkan data tahun 2021 lalu, total jumlah WNA yang datang melalui pelabuhan ferry dan Bandara Hang Nadim sebanyak 16.760 orang dan yang berangkat sebanyak 15.533 orang.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kepri Buralimar mengatakan meningkatnya WNA ke Kepri justru sangat berpengaruh terhadap pariwisata saat ini.
“tidak benar jika tidak ada dampaknya, sangat signifikan sekali pengaruhnya bagi industry pariwisata di Kepri,” kata Buralimar.
Menurut Buralimar, pada saat week day saja terjadi peningkatan antara 30 hingga 40 persen sedangkan pada week end peningkatan pada kisaran 60 hingga 80 persen.
“dengan dibukanya cros Border ini artinya cukup banyak pengaruhnya kalau tidak ada tak mungkin mereka akan datang,” kata Buralimar.
Buralimar mengatakan, iven yang digelar tentunya dalam rangka mendorong agar Wisman datang berkunjung ke Kepri, bukan untuk kepentingan segelintir orang.