TERASBATAM.ID: PT Kilang Pertamina Balikpapan menerima pipa berdiameter 52 inch dengan volume 1.200 batang atau sepanjang 14 Kilometer produksi PT Dwi Sumber Arca Waja (DSAW) anak perusahaan PT Citra Mas Group, Kamis (24/11/2022) di Kawasan Industri Kabil, Batam, Kepulauan Riau. Pipa dengan diameter 52 Inch itu diklaim sebagai pipa berdiameter terbesar yang diproduksi di dalam negeri.
President Director PT Citra Mas Group Kris Taenar Wiluan mengatakan, kandungan lokal atau TKDN untuk memproduksi pipa tersebut telah mencapai 45 persen yang dinilai telah memenuhi syarat maksimal penggunaan material dalam negeri.
“Kita selesaikan sejak setahun lalu, namun karena test hasil produksi dilakukan berkali-kali maka baru hari ini secara resmi dilakukan pengiriman ke lokasi kilang,” kata Kris.
Menurut Kris, nilai kontrak kerjasama untuk memproduksi pipa tersebut mencapai USD 14 Juta dengan melibatkan 1.500 orang tenaga kerja.
Vice Presiden Project Delivery Exelenct PT Kilang Pertamina Internasional Agung EKa Purnawan mengatakan, bahwa pipa ukuran 52 inchi produksi Batam ini akan digunakan untuk menghubungkan dari tempat sandar kapal tanker pengangkut Crude Oil ke Kilang Lawe-Lawe yang berada di Penajem Pasir, Balikpapan sejauh 14 Kilometer.
“Kilang ini akan beroperasi pada tahun 2024 mendatang, dalam rangka untuk meningkatkan kapasitas produksi BBM untuk mengurangi import,” kata Agung.
Menurut Agung, Refinery Unit V Balikpapan tersebut merupakan bagian dari Proyek Refinery Development Master Plan dan menjadi salah satu Proyek Strategis Nasional yang dibangun Pertamina dalam pengembangan kapasitas pengelolahaan minyak yang sudah ada untuk pemenuhan kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia Timur dan sebagian Jawa.
“penggunaan material dalam negerinya sudah maksimal,” kata Agung.
Sementara itu Kepala Badan Pengusahaan Batam yang juga Walikota Batam Muhammad Rudi mengatakan bahwa selesainya produksi 1.200 batang pesanan PT Pertamina Kilang Balikpapan oleh salah satu industry di Batam ini akan segera dilaporkannya kepada Presiden Joko Widodo.
“kami minta kepada Pertamina untuk memperluas akses industry di Batam menggarap proyeknya agar tenaga kerja yang ada disini dapat terserap, memiliki pekerjaan,” kata Rudi.