TERASBATAM.ID: Tidak harmonisnya hubungan antara Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad dan Walikota Batam Muhammad Rudi yang juga ex officio Kepala Badan Pengusahaan Batam seperti tercium oleh Menteri Investasi dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia. Menteri asal Papua itu minta kepada wartawan untuk tidak mempolitisir hal tersebut, namun mengingatkan kedua pemimpin itu bahwa urusan politik tunggu pemilu dilaksanakan.
Rapat yang digelar Kementerian Investasi dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) bersama dengan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dan Menteri Agraria Tata Ruang dan Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) berlangsung hampir 3 jam di salah satu ballroom Hotel Marriott Harbour Bay.
Tampak Bahlil keluar paling awal dari ruangan diikuti oleh Mendagri Jenderal Pol (Purn) Tito Karnavian dan Menteri ATR/Kepala BPN Marsekal TNI (Purn) Hadi Tjahjanto serta Wakil Kepala Kepolisian RI Komjen Pol Agus Adrianto. Dan tampak Gubernur Kepri Ansar Ahmad dan Walikota Batam Muhammad Rudi.
Rapat itu sendiri juga dihadiri sejumlah orang-orang penting lainnya, seperti Kepala Badan Intelijen dan Keamanan Polri Komjen Pol Suntana, Pangdam I Bukit Barisan Mayjen TNI Mochammad Hasan serta Staf Ahli Bidang Ekonomi, Sosial dan Budaya Kejaksaan Agung RI Firdaus Dewilmar.
Rombongan keluar dari ruangan menuju tempat konferensi pers yang telah disiapkan tidak jauh meeting room, gelak tawa terdengar dari rombongan.
“Pak Gub..pak Gub sini mendampingi pak Mendagri, pak Wali sini, pak wali sini,” terdengar suara Bahlil dan Mendagri Tito untuk menyusun posisi Ansar Ahmad dan Muhammad Rudi.
Sebelumnya Ansar berada di posisi kiri, namun bergeser ke kanan persis di sebelah Tito. Kemudian Muhammad Rudi diminta juga berada di sebelah Mendagri Tito, sambil diiringi suara tawa. Akhirnya dua pemimpin tersebut berhimpitan menghadapi konferensi pers yang digelar soal dinamika investasi di Pulau Rempang.
“Berikut ini saya mohon jangan dipolitisir, jangan dibuat seolah-olah pak Gubernur dan Pak walikota ini ada masalah, dua-duanya ini kan abang saya ini , tadi saya ngomong sama mereka, mereka dua fun-fun aja kok, jadi kalau boleh janganlah gitu, kita ini mau bangun negara, urusan politik tunggu pemilu, kalau mau urusan jadi bupati, mau jadi walikota, mau jadi gubernur tunggu Pilkada. Ini kita urus dulu penciptaan lapangan pekerjaan,” kalimat ini disampaikan Bahlil sebagai penutup atas kalimat pengantar dalam konferensi pers tersebut.
Berikutnya Bahlil juga mengingatkan, bahwa Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Kepri saat ini sebesar Rp 4,1 Triliun, agar Pendapat Asli Daerah (PAD) tinggi maka hanya dapat dilakukan lewat investasi.
“Tadi arahan pak Tito, APBD Provinsi Kepri ini Rp 4,1 T, untuk peningkatan PAD nya tinggi itu harus lewat investasi, masak sih kita kalah dari negara tetangga, dari pada kita. Saya pikir itu teman-teman ya,” kata Bahlil.
Bahlil sendiri ketika dua kali mengunjungi kediaman tetua masyarakat Rempang, Gerisman Ahmad, pada MInggu (18/09/2023) dan pertemuan dengan hampir seluruh masyarakat Rempang pada Senin (19/09/2023) tidak didampingi oleh Gubernur Kepri Ansar Ahmad dan Walikota Batam Muhmmad Rudi.