TERASBATAM.ID: Balai Besar Veteriner Kementerian Pertanian Bukit Tinggi akan mengambil uji sample terhadap babi yang berada di perternakan babi milik PT Indo Tirta Suaka (ITS) di Pulau Bulan, Batam, Kepulauan Riau. Pemeriksaan dilakukan terkait temuan African Swine Fever (ASF) pada babi asal pulau Bulan oleh The Singapore Food Agency (SFA).
Kepala Karantina Tanjungpinang Provinsi Kepulauan Riau Aris Hadiyono, Senin (24/04/2023) mengatakan, petugas dari Balai Besar Veteriner di Bukit Tinggi, Sumatera Barat telah tiba di Batam pada Senin (24/04) untuk selanjutnya bersama pejabat dari Kementerian Pertanian di Jakarta melakukan pemeriksaan menyeluruh di peternakan babi milik PT ITS di Pulau Bulan.
“perlu diketahui bahwa ASF ini tidak menular kepada manusia, tetapi jika dikonsumsi memang badan terasa suhu tubuh meningkat,” kata Aris.
Menurut Aris, Singapura sendiri sejak 23 April 2023 telah menghentikan sementara import babi dari Pulau Bulan hingga batas waktu yang belum ditentukan.
“temuan itu berasal dari Singapura, sedangkan pada saat pemeriksaan regular yang kami lakukan tidak ditemukan adanya tanda-tanda ASF itu pada hewan ternak di pulau Bulan,” kata Aris.
Aris juga mengatakan, selama ini peternakan babi dari Pulau Bulan dieksport untuk kebutuhan Singapura, sedangkan untuk kebutuhan babi segar darisana relative minim sehingga pasokan untuk local hingga saat ini belum dihentikan.
“kami akan mengambil kebijakan untuk menentukan apakah pasokan untuk konsumsi local sementara ini dihentikan terlebih dahulu atau tetap dilanjutkan setelah hasil pemeriksaan Balai Besar Veteriner Bukit tinggi selesai,” kata Aris.
Aris memastikan bahwa selama ini pengawasan dan pemeriksaan babi di Pulau Bulan telah dilakukan secara ketat dan melibatkan pihak Singapore.
The Singapore Food Agency (SFA) melalui pengumuman resminya menghentikan import babi dari pulau Bulan per tanggal 23 April 2023 hingga investigasi selesai setelah ditemukannya babi dari Pulau Bulan, Batam, Kepulauan Riau yang terdeteksi terjangkit African Swine Fever (ASF).