Terasbatam.id: Direktorat Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri akan menangani lebih lanjut terkait penemuan mayat Pekerja Migran Indonesia (PMI) Illegal oleh Coast Guard Singapore di perairan negara tersebut. Mayat tersebut merupakan salah satu korban dari kapal pengangkut 30 orang PMI Illegal ke Malaysia yang tenggelam di perairan Batam, Kamis (16/06/2022) lalu.
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Kepulauan Riau Mangiring Haluoan Sinaga, Kamis (23/06) mengatakan, pihaknya telah menerima informasi dari Coast Guard Singapore bahwa telah ditemukan jenazah yang diduga salah satu korban kapal pengangkut PMI Illegal yang tenggelam seminggu lalu.
Ada pun data yang diterima oleh BP2MI:
Nama : Lalu Ahmat Sapii alias Mat
TTL : Bunpek, 05 September 1984
Jenis Kelamin: Laki-laki
Alamat : Bunpek RT/RW : 000/000 Desa Tumpak Kec. Pujut Kab. Lombok Tengah Provinsi NTB.
Kemudian Identitas yang ditemukan :
– KTP an. ybs
– SIM C an. ybs
– KTKLN (Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri) yang tidak berlaku lagi diterbitkan 27 Mei 2013 an. ybs
“kami telah berkoordinasi dengan Kemenlu untuk mengkoordinasikan penanganan jenazah tersebut bersama dengan pihak perwakilan RI di Singapura,” kata Mangiring.
Menurut Mangiring, Direktorat Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri yang akan menangani lebih lanjut terkait penemuan jenazah tersebut dan pemulangannya kembali ke Indonesia.
Kepala Kantor SAR Tanjung Pinang Slamet Riyadi mengatakan, insiden tenggelamnya boat pengangkut 30 orang PMI Illegal di Perairan Nongsa, Batam pada 16 Juni 2022 lalu menyebabkan 7 orang diantaranya hilang. Kapal tersebut terbalik setelah beberapa saat meninggalkan perairan Batam menuju Johor Bahru, Malaysia secara illegal.
“hampir seminggu proses pencarian kita mendapatkan informasi seorang ditemukan di perairan Batu Puteh Singapore pada Selasa (21/06) lalu,” kata Slamet.
Menurut Slamet jenazah ditemukan oleh kapal patrol Coast Guard Singapore di perairan Batu Puteh dan dilakukan identifikasi lebih lanjut dan diperkuat dengan keterangan korban selamat bahwa yang bersangkutan merupakan salah satu korban.
“proses SAR akan dilakukan selama seminggu, hari ini pencarian terakhir, bisa diperpanjang tergantung dengan kondisi di lapangan,” kata Slamet.