Terasbatam.id: Ditengah terbatasnya ketersediaan hewan kurban di Batam, muslim Singapura yang sejak lama melaksanakan ibadah kurban di Batam kembali meningkat sehubungan dengan pandemic Covid-19 yang menuju endemic. Asosiasi Pedagang Hewan Ternak (APHT) Batam mengaku kewalahan dengan situasi ini.
APHT, salah satu penyedia Hewan Qurban Kota Batam mengaku kewalahan atas meningkatnya permintaan Hewan Kurban tahun 2022 .
” Sekitar 3.153 ekor sapi dan 4.500 ekor kambing yang akan dikurbankan di Batam 30 Persenya dari warga muslim Singapura, ” kata Muhammad Musofa Penasehat Asosiasi Pedagang Hewan Ternak (APHT) Kota Batam Kamis (02/06/2022).
Hal tersebut disampaikan Musofa seusai audensi dengan DPRD Kepri dan Dinas Ketahan Pangan Provinsi Kepri di Gedung Graha Kepri, Batam Center.
Ia menyayangkan dengan meningkatnya peserta ibadah Qurban Kuota persediaan Hewan kurban di Batam sangat terbatas. Adapun yang tercatat ketersediaan hewan qurban saat ini sekitar 600 Ekor sapi dan Seribu lebih ekor kambing.
Ia berharap pemerintah daerah mendorong agar pemerintah pusat memberikan diskresi khusus untuk pengiriman atau pengadaan hewan ternak untuk Batam dari daerah yang bebas PMK dengan efesiensi waktu dan jarak seiring dengan mendekatnya Hari Raya Idul Adha .
“Dari Asosiasi sudah mengajukan Hewan ternak dari Lampung, karena sebagian dari Lampung masuk zona hijau dari PMK, ” Musofa.
Menurut Musofa Aturanya dari Badan Balai Karantina sudah jelas kita boleh meminta atau mengirim dari yang bebas PMK
Selain itu ia menyebutkan meningkatnya peserta ibadah kurban dari Singapura merupakan peluang meningkatnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) kota Batam maupun Kepri yang perlu dukungan pemerintah.
Namun meningkatnya peserta kurban tahun ini Stok Hewan Qurban sangat terbatas apalagi dengan keluarnya surat edaran dari Badan Balai Karantina terkait PMK.
Di tempat yang sama Ketua Komisi II DPRD Kepri tentang ekonomi dan keuangan Wahyu Wahyudin menyebutan potensi perputaran ekonomi dari aktivitas kurban pada hari raya Idul Adha, khususnya di Kota Batam mencapai Rp120 miliar setiap tahunnya.
“Ini regulasi ekonomi tutur Wahyudin setiap tahun satu tahun sekali bahwa ada turis disini ada devisa masuk, ada putaran uang di UMKM masuk yang lebih kurang dihitung kurang lebih 120 Miliar pada saat hari raya Kurban, ini kan sayang disiasiakan pemerintah bagaimana membangun ekonomi ” kata Wahyudin usai audensi bersama Dinas ketahanan Pangan Kepri, Asosiasi Pedagang ternak dan Unit Balai Karantina kota Batam, di Gedung Graha Kepri.
Selain itu ia menyebutkan bukan hanya berpotensi ekonomi wisata datangnya Warga muslim Singapura bahkan mereka sudah order apalagi sudah tidak lagi PCR dan Antigen sebagai antusias selama 2 tahun Pandemi Covid 19.
” Cuma mereka datangnya tidak tepat pada Hari rayanya,” kata Wahyudin.
Oleh karenanya jika hewan Kurban tidak tersedia mereka tidak bisa melaksanakan, tapi bagi mereka tak menjadi masalaha karena mereka orang Singapura taat Undang – Undang.