Kepri  

BNPB Tetapkan Longsor di Natuna Sebagai Darurat Bencana

TERASBATAM.ID: Badan Penangggulan Bencana Nasional (BNPB) menetapkan peristiwa longsor di Pulau Serasan, Natuna, Provinsi Kepulauan Riau yang menelan korban jiwa lebih 12 orang dan puluhan orang hilang ditetapkan statusnya sebagai Darurat Bencana. Pencarian korban hilang sekitar 47 orang akan terus dilakukan hingga maksimal.

Kepala BNPB RI Letjen TNI Suharyanto bersama Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad meninjau langsung lokasi tanah longsor. Keduanya bersama dengan Kapolda Kepri Irjen Pol Tabana Bangun dan sejumlah pimpinan TNI tiba di Bandara Raden Sadjat, Ranai, Kabupaten Natuna, Selasa (07/03/2023) menggunakan pesawat Hercules milik TNI AU.

Setibanya di Bandara Raden Sadjat, Ranai, Natuna, Kepala BNPB RI langsung menggelar rapat untuk memberikan arahan kepada Gubernur, Danrem, Kapolda serta seluruh Forkopimda atau perangkat daerah lainnya yang terlibat langsung dalam proses evakuasi para korban tanah longsor di Serasan, Kabupaten Natuna.

Letjen TNI Suharyanto dalam arahannya meminta agar lokasi kejadian tidak menjadi kendala. Evakuasi harus dilakukan dan tim evakuasi harus maksimal dalam mencari korban yang masih dinyatakan hilang untuk sementara. Tidak menjadikan lokasi yang terpencil dan kondisi cuaca yang tidak stabil mempengaruhi proses pencarian.

“Setelah ini kita tetapkan sebagai darurat bencana, maka kita harus bahu-membahu secara maksimal melakukan pertolongan. Sebanyak 47 orang yang dinyatakan hilang itu relatif banyak. Makanya kita harus cari dengan maksimal, sampai betul-betul tidak mungkin ditemukan lagi,” kata Suharyanto.

Untuk masyarakat yang saat ini berada di pengungsian, Suharyanto juga meminta agar kebutuhan sehari-harinya terjamin, baik berupa sandang, papan dan pangannya.

“Jangan sampai masyarakat yang sudah kena musibah itu dibebani lagi dengan susah mendapat bantuan makanan, pakaian dan sebagainya. Kita harus perhatikan betul-betul sampai status darurat bencana selesai,” kata Suharyanto.

Ditegaskannya lagi, meskipun lokasi kejadian cenderung sulit diakses karena jauh dan harus berhadapan dengan cuaca yang tidak menentu di laut Natuna, namun Suharyanto meminta agar standar perlakuan penanganan bencana dilakukan secara seksama.

“Justru harus lebih maksimal lagi karena kondisi geografis dan cuaca mengharuskan kita demikian,” tegasnya.

Bencana Longsor terjadi di Kampung Genting, Desa Pangkalan, Pulau Serasan, Kabupaten Natuna, Senin (06/03/2023) siang hari. Sedikitnya 10 orang korban meninggal berhasil dievakuasi, hingga kini belum diketahui total korban jiwa akibat bencana tersebut.