TERASBATAM.ID: Mengantisipasi masuknya hewan qurban ke Kota Batam diluar prosedur atau illegal Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kota Batam meminta Pemerintah Kota Batam agar memperketat pengawasan di Pelabuhan. Hal tersebut perlu dilakukan untuk mencegah hewan yang terjangkit virus serta mengantisipasi kebutuhan hewan qurban menjelang Idul Adha mendatang.
Ketua HKTI Kota Batam Gunawan Satary mengatakan seperti biasa mendekati hari raya Idul Adha permintaan hewan kurban seperti sapi dan kambing akan meningkat drastis.
Di sisi lain Pemerintah melalui Satuan Tugas (Satgas) PMK tengah melakukan pengetatan seleksi keluar masuknya hewan ternak.
“Bukan tidak mungkin, kondisi ini akan mendorong pihak-pihak pelaku usaha sektor terkait mengambil jalan-jalan pintas, dengan mengabaikan prosedur dan resiko Kesehatan bagi masyarakat,” Kata Gunawan, di Kawasan Batam Center, Senin (13/02/2023).
Menurut Deden, panggilan akrab Gunawan Satary, HKTI Batam meminta agar pihak-pihak terkat mewaspadai upaya-upaya tersebut, dengan melakukan Langkah-langkah preventif agar hal itu tidak terjadi.
“Batam memiliki kerawanan terhadap masuknya berbagai komoditas pangan termasuk hewan yang terkatagori bermasalah. Kondisi geografis Batam yang memiliki banyak pintu masuk yaitu pelabuhan, khususnya yang tidak resmi (pelabuhan tikus-red), membuka celah pada kegiatan-kegiatan pemasukan barang yang bersifat tidak resmi,” kata Deden.
Menurutnya, jika dikaitkan dengan situasi kewaspadaan pada merebaknya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan-hewan ternak khususnya Sapi dan Kambing, dimana sedang terjadi pengetatan arus keluar-masuknya ke Batam, maka upaya-upaya untuk memasukan hewan-hewan tersebut secara illegal, bukan sesuatu yang tidak mungkin.