BerandaBatam RayaWaspadai Rekomendasi Tempat Makan Abal-abal Ala Conten Creator

Waspadai Rekomendasi Tempat Makan Abal-abal Ala Conten Creator

Diterbitkan pada

spot_img

TERASBATAM.ID: Slogan Maknyus yang diberikan oleh Almarhum Bondan Winarno terhadap makanan yang direview seperti sebuah bintang Michelin bagi tempat makan yang menyajikannya. Bondan Winarno, mantan Pemimpin Redaksi Harian Sinar Harapan, mungkin dapat disebut sebagai Reviewer Makanan pertama di Indonesia.

Awalnya, pada 2003, Bondan, Harry Nazaruddin, dan kawan-kawan membentuk semacam grup mailing list (milis) untuk saling berbagi ide tentang kuliner di daerah masing-masing. Grup itu bernama Jalansutra. Terinspirasi kolom-kolom tulisan Bondan di Suara Pembaruan pada dekade 1990-an.

Biasanya, sebelum berkelana ke kota tertentu, Bondan mengirimkan pesan ke milis Jalansutra. Memberitahukan bahwa dia akan menuju ke kota A.

Para anggota komunitas lantas memberikan beberapa rekomendasi tempat-tempat wisata kuliner. Saat itulah Bondan mulai melakukan riset. Mengapa riset? Sebab, Bondan adalah jurnalis tulen. Pada 1997 Bondan membuktikan kelasnya sebagai jurnalis dengan menyajikan laporan investigatif Bre X: Sebungkah Emas di Kaki Pelangi yang ditulisnya dalam sebuah buku. Berkisah tentang sebuah tambang emas palsu di pedalaman Kalimantan. Bre-X saat itu menyabet penghargaan kategori jurnalistik investigatif.

Karena itu, karakter dan standar jurnalistik selalu dia terapkan. Agar sebuah warung bisa mendapat ”sertifikat” Wisata Kuliner, Bondan mengukur banyak hal. Misalnya, seberapa khas makanannya, seberapa lama resepnya dipelihara, hingga seberapa populer dalam perbincangan orang-orang sekitar.

”Kalau dirasa kualitas-kualitas di atas terpenuhi, dia langsung datang, nggak bilang-bilang,” kata Harry, seperti dikutip dari www.batampos.co yang terbit Jumat, 1 Des 2017.

Sehingga kehadiran Bondan di tempat makan dan melakukan review makanan seperti menjadi validasi bahwa makanan tersebut memang layak untuk dikonsumsi atau diburu para pencinta kuliner.

BACA JUGA:  Mantan Menteri PAN Ingatkan Jamaah Sholat Idul Adha Soal Tahun Politik

Beberapa tempat makan di Batam yang pernah di review oleh Bondan seperti Mie Lendir di Kopi Tiam Harum Manis, mie lendir berkuah kacang itu memang telah terbukti bahwa makananya layak untuk dicicipi dan memiliki cita rasa yang khas. Pak Bondan yang wafat pada 29 November 2017, hadir untuk memberikan testimoninya atas makanan tersebut.

Menurut Sahabatnya Harry Nazaruddin, Bondan selalu membayar makanan yang dicicipinya, walaupun akan ditayangkan di program kuliner di televisi, pantang baginya untuk “makan gratis” atau diundang oleh pemilik warung makan.

Ladang Ranjau Post Truth di Medsos

Media Sosial yang kini mengambil alih penyebaran informasi memiliki side effect yang juga patut diwaspadai, khususnya dalam soal-soal kuliner. Jika membaca sejarah panjang Almarhum Bondan Winarno dan Maknyuss, maka jarang sekali kehadiran review makanan yang dilakukan para Content Creator memiliki standart yang tinggi seperti yang dilakukan oleh Bondan.

Dan kini para review makanan seperti layaknya bintang iklan yang memang sengaja diundang, sengaja disajikan dan sengaja dibayar untuk memberikan testimoninya. Walaupun ada juga para Conten Creator melakukannya dengan sukarela dan berharap viewer atau penonton yang membludak karena tayangannya itu.

Namun, proses review terhadap makanan yang ditayangkan, lagi-lagi jika merujuk standart yang dilakukan Bondan, berbanding terbalik. Conten Creator yang menayangkan review mereka hanya berdasarkan seleranya sendiri, citarasanya sendiri yang ukurannya sangat subjektif, dan akhirnya cenderung menyesatkan penonton.

BACA JUGA:  Temuan Covid-19 di Sekolah, Disdik Provinsi Kepri Hentikan PTM SMA/SMK/SLB di Kota Batam

Sederhananya, post truth adalah suatu era dimana kebohongan dapat menyamar menjadi kebenaran. Caranya dengan memainkan emosi dan perasaan netizen.

Mari Waspadai Video Makanan yang seolah-olah Enak

Dalam beberapa pekan terakhir ini mencoba menguntit beberapa tempat makanan yang direview oleh food content creator Batam. Video-video tersebut fyp (for your page), dan pelan-pelan mencoba membuktikan hasil “promosi” mereka itu.

Lagi viral Kue Pukis yang seolah-olah Enak

Tempat penjual Kue pukis ini mendadak diserbu pelanggan. Video tentang Kue Pukisnya banyak dibahas oleh para conten creator, tentu dengan mimik cara memakan yang seolah-olah makanan itu benar benar enak.

Jumat (08/12/2023) antrian untuk membeli kue pukis ini dibatasi, setiap pembeli diberitahukan bahwa antrian bisa memakan waktu 30 menit. Mulai buka sejak pukul 16.00 WIB. Sehari sebelumnya sempat mengunjungi tempat Kue Pukis itu, secara tak sengaja berpapasan dengan salah seorang Conten Creator yang sedang menenteng sekitar 3 kotak kue, sang content creator itu paling rajin mereview tempat makanan, dari yang kelas pedagang pinggir jalan hingga kelas resto.

Jika menonton video yang fyp di media social tentang Kue Pukis itu, cukup menarik, dengan Teknik pengambilan gambar dan testimoni dari mereka seperti terhipnotis bahwa makanan tersebut memang layak untuk dicicipi. Walaupun ternyata setelah selidik punya selidik, tempat itu baru saja beberapa bulan berjualan kue pukis, sehingga dari sisi waktu memang masih sangat diragukan.

BACA JUGA:  Kejari Batam Resmikan Balai Rehabilitasi Napza, Cegah Pecandu Dipenjarakan

Kue Pukis bertekstur tebal berwarna kuning dengan taburan coklat diatasnya tergolong premium dari sisi harga jika dibandingkan dengan kue pukis lainnya. Setiap kotak dibandrol sebesar Rp 49 ribu dengan isi 10 potongan.

Penasaran untuk menikmatinya dan memutuskan untuk membeli, dan tentunya harus rela membuang waktu 30 menit untuk pesanan itu. Namun ragu mulai menyelinap ketika menyaksikan ternyata makanan itu dikerjakan oleh pegawai-pegawai yang sepertinya belum begitu terlatih untuk meraciknya. Saat mereka memasaknya, saat menyajikannya, penuh drama yang menimbulkan keraguan.

Saat akan mengambil pesanan, antrian semakin banyak, wajah-wajah penikmat kuliner berada di depan untuk menunggu giliran. Kehadiran mereka seperti memvalidasi bahwa makanan ini mungkin memang enak ya.

Namun keraguan mulai melanda, saat makanan sudah ditangan, dan kotak mulai dibuka, ternyata yang pertama tercium adalah aroma anyep seperti adonan bermalam tercium tajam.

Saat dicicipi, tak jauh beda dengan aroma anyep tadi, adonan tepung yang tidak rata, dan tidak lembut, coklat yang sedikit dan mungkin berasal dari merek murahan, rasanya bisa disebut B-, alias Biasa saja dan minus.

Selanjutnya hanya sanggup menikmatinya satu potong saja, sisanya bingung untuk menghabiskannya. Rasanya tidak sebanding dengan harga dan waktu yang harus dikeluarkan untuk mencicipi kue pukis yang sengolah-ngolah enak itu.

 

Latest articles

Menhaj Rekrut Dua Jenderal Purnawirawan Bintang Dua

Laksda TNI (Purn) Ian Heriyawan dan Mayjen TNI (Purn) Dendi Suryadi masuk jajaran eselon...

Pangan Sumatera Bidik Singapura, Kepri Jadi Jembatan Ekspor

Fasilitasi pertemuan gubernur se-Sumatera dan Singapore Food Agency. Kedekatan geografis Kepri dinilai menjadi modal...

Bea Cukai Batam: Barang Lokal Keluar FTZ Wajib Dokumen

Penindakan bersama TNI dan Polri mengamankan tiga kapal motor dan tiga truk bermuatan barang...

Desember Mendatang, Indonesia-AS Gelar Latihan Militer Bersama di Batam

TERASBATAM.ID - Indonesia dan Amerika Serikat (AS) semakin mempererat kerja sama pertahanan strategis dengan...

More like this

Menhaj Rekrut Dua Jenderal Purnawirawan Bintang Dua

Laksda TNI (Purn) Ian Heriyawan dan Mayjen TNI (Purn) Dendi Suryadi masuk jajaran eselon...

Pangan Sumatera Bidik Singapura, Kepri Jadi Jembatan Ekspor

Fasilitasi pertemuan gubernur se-Sumatera dan Singapore Food Agency. Kedekatan geografis Kepri dinilai menjadi modal...

Bea Cukai Batam: Barang Lokal Keluar FTZ Wajib Dokumen

Penindakan bersama TNI dan Polri mengamankan tiga kapal motor dan tiga truk bermuatan barang...