TERASBATAM.ID: Walikota Batam Muhammad Rudi mengaku sulit untuk menemukan orang yang tepat untuk mengurus Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kota Batam sehingga kegiatannya sampai hari ini tidak ada yang menghasilkan.
“BUMD Batam tidak ada aktivitas, daripada-daripada merugikan, mencari orangnya susah yang betul-betul dipegang ada hasil buat pemerintah, dikasih pegang hasilnya (sambil menggelengkan kepalanya). Statusnya jelas, kegiatannya yang tidak ada,” kata Rudi menjawab wartawan di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Batam, Rabu (12/10/2022).
Menurut Rudi, usaha yang menghasilkan uang pada BUMD hanya habis untuk membyar gaji, sehingga dirinya menilai tidak efesien.
“Menghasilkan uang hanya untuk bayar gaji, bagus kita berhentikan,” kata Rudi.
Rudi mencontohkan bagaimana pengelolaan Bandara Hang Nadim Batam yang dikelola oleh pihak ketiga seperti saat ini lebih menguntungkan bagi managemen Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) dibandingkan saat dikelola sendiri.
“Sama dengan bandara hang Nadim, saya begitukan karena saya tidak ingin ada kerugian. Termasuk usaha di BP yang merugikan akan saya hentikan. Tidak nombok saya sudah bagus itu, namanya pemerintah begitu semua,” jelas Rudi.
Menurut Rudi, Bandara Hang Nadim saat ini bagi BP Batam cukup menguntungkan, dengan tanpa keluar modal sedikitpun BP Batam mendapatkan benefit sebesar Rp 50 miliar.
“kita tanpa keluar uang kita bisa dapat Rp 50 miliar, pegawai kita serahkan., dulu pegawai kita gaji, dan pendapatan Rp 50 miliar harus kita keluarkan, maka tidak ada perubahan. Nanti kegiatan lain juga kita begitukan, seperti Hang Nadim,” kata Rudi.