Terasbatam.id: Masuknya narkoba dari Malaysia ke sejumlah wilayah di Provinsi Kepulauan Riau akhir-akhir ini menyebabkan peredaran “barang haram” dari negeri jiran itu semakin sulit dicegah. Terbatasnya keuangan negara juga menyulitkan Badan Narkotika Nasional Provinsi Kepulauan Riau untuk memiliki armada laut yang berfungsi untuk mencegah masuknya penyelundupan narkoba tersebut.
Kepala BNN Provinsi Kepri Brigjen Pol Henry P. Simanjuntak disela-sela Hari Jadi BNN ke 20 di Gedung Lancang Kuning Mapolda Kepri, Selasa (22/03/2022) mengatakan, peredaran narkoba melaui jalur tradisional masih didominasi jalur laut Malaysia ke Bintan – Malaysia ke Batam dan Pulau kecil lainya di Kepri.
“bahkan pulau pulau tersebut menjadi batu loncatan atau menjadi pintu masuk bagi pengedar narkoba ke daerah lain,” kata Henry.
Menurut Henry, walaupun dari sisi prevalensi pengguna narkoba di Kepri masuk dalam kategori rendah namun karena wilayah Kepri menjadi pintu masuk ke daerah lain maka dituntut untuk berkontribusi mencegah secara maksimal.
“kita tidak boleh egois mentang–mentang prevalensi pengguna narkoba kepri rendah kita berpikir itu daerah lain kita menjadi pintu masuk kita juga harus berkontribusi untuk mencegah peredaran narkoba ke daerah lain,” kata Henry.
Menurut Henry, terbatasnya keuangan negara untuk menyiapkan sarana dan prasarana yaitu dengan menyiapkan armada-armada yang dapat bergerak di laut untuk mencegah masuknya barang haram itu mendorong BNNP harus maksimal melakukan sinergitas dengan Polri, TNI Angkatan Laut dan Bakamla sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
“Kita harus bersinergitas dengan instansi lain dengan erat,” kata Henry.
Sementara itu Gubernur Provinsi Kepri Ansar Ahmad mengatakan narkoba merupa kejahatan ekstra ordinary yang sejak dulu terjadi dan belum dapat dituntaskan karena pelaku narkoba mengetahui persis celah karena ini termasuk bisnis yang menggiurkan bagi mereka.
“Upaya antisipasi proses hukum harus ditegakkan seberat- beratnya agar ada efek jera dan orang lain takut dengan penegakan hukum yang kuat dan tepat , sinergitas kita harus dilakukan terus dengan kuat,” kata Ansar.