TERASBATAM.id – Status Proyek Rempang Eco City sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) menjadi sorotan setelah tidak tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2024-2029. Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, angkat bicara terkait hal ini.
“Ya, soal itu, saya dapat, setelah dapat beritanya dari media, saya baca di RPJMN, memang ada beberapa yang tidak masuk di dalam RPJMN sekarang,” ujar Amsakar, Selasa (11/03/2025).
Amsakar mengakui adanya perbedaan antara dokumen dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko) dengan dokumen RPJMN terkait status Rempang Eco City.
“Pertanyaannya apakah tidak masuk itu berarti juga RPJMN yang sudah dipromulasikan kemarin tidak berlaku. Nah itu pertanyaannya. Coba kemarin masuk. Kan ada dua dokumen nih sekarang. Dokumen yang dari Kemenko itu ada. Tapi dokumen yang dari RPJMN itu tidak ada,” jelasnya.
Menanggapi pertanyaan mengenai potensi kelanjutan atau penghentian proyek tersebut, Amsakar menegaskan bahwa keputusan akhir berada di tangan pemerintah pusat.
“Jadi prinsipnya karena PSN itu adalah kebijakan negara, apa yang menjadi kebijakan akhir itu yang kita ikuti. Ya itu kewenangannya Jakarta. Potensi melanjut atau distop PSN ini Ya saya pikir itu yang paling pas menjawabnya kementerian,” tegasnya.
Amsakar juga menyinggung kunjungan Menteri Transmigrasi baru-baru ini di Rempang.
“Nah, saat dia berkunjung kemarin, dilihat itu antara lain di Rempang Galang. Tapi, soal warga mau atau tidak, kata Pak Menteri, juga tidak ada persoalan. Kalau ada program itu kita buat, mereka mau, alhamdulillah. Kalau tidak mau, juga tidak ada masalah. Siapa aja yang mau,” ungkapnya.
Ia menambahkan, pemerintah daerah menyambut baik minat investor untuk berinvestasi di Batam.
“Ya kita berbahagia juga karena kementerian ini sepertinya responnya Alhamdulillah sekarang mudah-mudahan ini pertanda baik sama dengan investor-investor kelihatannya minatnya bagus-bagus ya mudah-mudahan jangan hanya sekedar minat tapi juga realisasi nah prinsipnya Apapun yang ada di Kementerian Jakarta sepanjang itu berkontribusi bagi pengembangan daerah, kami akan welcome dengan itu, kita akan buka diri dengan itu. Menurut saya tidak ada sesuatu yang perlu kita berdebatkan soal itu,” pungkas Amsakar.
[kang ajank nurdin]


