Perjalanan Luar Biasa Letkol Mar (Purn) Mardiono: Sebuah Kisah Keberhasilan dan Kepatuhan

TERASBATAM.ID: Menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang jatuh pada 5 Oktober 2023 mendatang, www.terasbatam.id mengangkat sejumlah profil prajurit TNI maupun purnawirawan prajurit TNI yang telah menunjukkan dedikasinya kepada negara. Salah satunya ialah mantan Kepala Humas Bakamla RI yang juga mantan Kepala Seksi Penerangan Pangkalan Korps Marinir Surabaya Letnan Kolonel Marinir (Purn) Mardiono.

Seribu kata mungkin tidak cukup untuk merangkum sepenuhnya perjalanan luar biasa seorang prajurit, Letkol Mar (Purn) Mardiono, yang telah mencapai pangkat yang langka dengan dedikasi dan kepemimpinan yang tak tertandingi. Ini adalah cerita tentang perjalanan hidupnya yang menginspirasi, diwarnai oleh semangat, kegigihan, dan komitmen untuk melayani negara.

Di balik semua prestasi dan keberhasilannya, Letkol Mar (Purn) Mardiono bermula sebagai seorang pemuda biasa dengan impian sederhana. Suatu hari, ketika ia masih muda dan bercita-cita menjadi wartawan atau guru, takdir membawanya berpapasan dengan seorang perwira Angkatan Laut yang rapi dan gagah. Jiwa mudanya terkesima, dan dengan berani, ia menghentikan langkah perwira itu.

“Kok berani nyetop saya?” tanya perwira Angkatan Laut tersebut.

“Bapak kok rapi sekali, apa ini pakaian seragam TNI AL?” tanya Mardiono dengan semangat.

“Pernahkah kamu berpikir untuk bergabung dengan Angkatan Laut?” pertanyaan tersebut membuka jendela baru dalam hidupnya.

Percakapan itu menjadi titik balik dalam hidup Mardiono. Ia menjawab dengan tulus bahwa ia ingin bergabung dengan Angkatan Laut.

Dari Tamtama Menuju Pangkat Letkol, sungguh prestasi yang sangat luar biasa dan sulit tertandingi.

Perjalanan karier Letkol Mar (Purn) Mardiono adalah contoh nyata bahwa ketekunan dan semangat dapat mengubah nasib seseorang. Ia memulai dari sekolah Tamtama Milik TNI AL Angkatan l/2 th 1983 hingga lulus th 1984, Sekolah Bintara Reguler Angkatan 21 gelombang 2 pada tahun 1991/1992. Dari pangkat Kopda, ia melompat ke pangkat Serda, dan terus menanjak melalui perjalanan yang penuh tantangan.

Tahun 2003/2004 menjadi tahun penting dalam karier militernya. Ia naik pangkat dari Sersan Kepala langsung loncat menjadi Letnan Dua (Letda) setelah menjalani pendidikan calon perwira dengan nama Dikcapa Reguler Angkatan 33. Ini adalah langkah besar menuju puncak karier militer.

“Dari pangkat Letda, Lettu, Kapten, Mayor, dan kini Letkol Marinir,” ujar Letkol Mar (Purn) Mardiono dengan bangga. Perjuangan dan ketekunan dalam menjalani pendidikan serta tanggung jawabnya membawanya meraih pangkat yang sangat dihormati.

Prestasi dan Pengabdian

Letkol Mar (Purn) Mardiono bukanlah seorang prajurit biasa. Selama berkarier, ia mengukir sejumlah prestasi yang mengesankan. Salah satu momen berkesan adalah ketika ia dipercaya menjadi perwakilan Bintara Korps Marinir untuk melaksanakan Satgas Yekda Parchim, Frosch, Kondor di Jerman. Tugas di luar bidang utamanya ini menjadi bukti bahwa ia adalah seorang yang dapat diandalkan.

“Kepercayaan adalah kebanggaan yang harus dijunjung tinggi,” ujar Mardiono, menggambarkan komitmen dan tanggung jawab yang ia anut dalam setiap tugas yang diembannya.

Selain itu, Letkol Mar (Purn) Mardiono juga meraih predikat sebagai Prajurit Teladan dari Menhankam Pangab pada 1998. Ia juga menjadi ranking pertama di berbagai jenjang pendidikan, seperti Dasar Militer Bintara (Dasmilba) TNI AL, Kejuruan Bintara Korps Marinir, Dik Jurnalistik Pers, Dik Sinematografi, Dik Fotografi dan Produksi Video.

Pada saat bertugas dalam Satgas Perbatasan di Natuna III tahun 1985, Mardiono mendapat tugas untuk mengajar di Sekolah Dasar (SD) karena disekolah tersebut masih kekurangan guru. Sambil bertugas sebagai prajurit di perbatasan, dirinya juga mengajar di salah satu SD di Natuna.

Tugas kedua sebagai seorang guru juga kembali dilakoni oleh prajurit Mardiono ketika bertugas di Satgas Perbatasan di Kalimantan Utara, ada beberapa wilayah yang kekurangan beberapa guru.

“bahkan ketika itu ada sekolah dasar yang berada di kolong rumah penduduk, karena situasi masih terbatas. Saya mengajar juga disana, tetapi sukarela tidak dibayar,” kata Mardiono mengenang.

Pengalaman mengajar atau menjadi seorang guru tersebut bagi Mardiono seperti menggenapi cita-cita masa mudanya yang ingin menjadi guru.

Demikian juga cita-cita menjadi seorang wartawan, sejak berpangkat Pratu hingga Letnan Kolonel kariernya dihabiskan di bagian Dinas Penerangan, mulai Dinas Penerangan Marinir, DInas Penerangan Angkatan Laut hingga Kepala Humas Bakamla RI dan terakhir menjadi Kepala Seksi Penerangan Pangkalan Korps Marinir Surabaya.

“jadi dua cita-cita sebagai guru dan wartawan secara tidak langsung sudah saya raih juga,” kata Mardiono sambil tertawa.

Wejangan untuk Para Junior

Selama perjalanannya yang gemilang, Letkol Mar (Purn) Mardiono tidak pernah melupakan akar dan asal-usulnya. Ia memberikan wejangan berharga untuk para junior, mengingatkan mereka untuk menjalankan tugas dengan niat ibadah, ikhlas, dan gembira agar hasilnya maksimal.

“Bila kita bekerja dengan menggerutu, selain sakit hati, maka hasilnya pun sulit untuk mencapai sukses,” tutur Mardiono, memberikan nasihat yang berharga tentang sikap mental dalam menjalani tugas.

Ia juga menghimbau para junior untuk selalu mengutamakan kewajiban dan tidak terlalu menuntut hak. Menurutnya, kesejahteraan akan mengikuti jika kewajiban dilaksanakan dengan baik.

Perjalanan Letkol Mar (Purn) Mardiono adalah kisah tentang ketekunan, semangat, dan komitmen yang luar biasa. Dari seorang pemuda dengan impian sederhana hingga mencapai pangkat Letkol Marinir, ia telah menginspirasi banyak orang dengan dedikasinya.

Kisah hidupnya mengingatkan kita bahwa kesuksesan tidak datang dengan mudah, tetapi dengan usaha keras, keberanian, dan niat yang tulus, kita dapat mencapai impian kita. Ia adalah contoh yang hidup bahwa setiap orang dapat mencapai puncak karier mereka jika mereka memiliki tekad dan komitmen yang kuat.

Letkol Mar (Purn) Mardiono adalah bukti bahwa dengan keyakinan dan kerja keras, seseorang dapat mengubah nasib mereka dan mewujudkan impian mereka. Kisah hidupnya adalah inspirasi bagi kita semua untuk selalu berusaha mencapai yang terbaik dalam hidup ini, tidak peduli seberapa besar tantangannya.