terasbatam.id: Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau tengah melakukan pengamatan dan kewaspadaan terhadap 300.000 anak di Provinsi Kepulauan Riau untuk mengantisipasi penyebaran hepatitis akut misterius atau Hepatitis Non APDGE.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau Mohammad Bisri kepada www.terasbatam.id, Rabu (18/05/2022) mengatakan, saat ini ada 300.000 usia anak yang tersebar di Provinsi Kepri dan kini tengah dalam pengawasan pihaknya.
“kita melakukan pengamatan dan kewaspadaaan namun belum ada yang ditemukan terjangkit hepatitis yang disebut non APDGE itu, sudah ada system pelaporannya,” kata Bisri.
Menurut Bisri, pada situasi seperti saat ini kesadaran masyarakat untuk melaporkan sangat diperlukan sehingga pemerintah dapat mengantisipasi dan menindaklanjutinya dengan cepat.
“Orang yang beresiko terjangkit adalah yang melakukan perjalanan, karena sifatnya virus itu menyebar. Penularannya melalui sentuhan, makanan dan barang yang sama, itu tahap berikutnya,” jelas Bisri.
Bisri mengatakan, bahwa pihaknya tidak bisa menjamin bahwa di Kepri hepatitis misterius itu tidak ada karena bisa saja sudah ada tetapi masyarakat tidak melaporkannya.
“kita minta masyarakat jaga protocol kesehatan, makanan yang sehat. Karena Vaksinnya belum ada dan mesti dibuat dulu. Gejala sama dengan hepapatis biasa,” kata Bisri mengingatkan.