TERASBATAM.ID – Mantan Perdana Menteri Thailand, Paetongtarn Shinawatra, resmi mengundurkan diri sebagai pemimpin Partai Pheu Thai pada Rabu (22/10/2025). Keputusan ini muncul hanya dua bulan setelah ia dipecat dari jabatan Perdana Menteri oleh Mahkamah Konstitusi Thailand, mengisyaratkan potensi berakhirnya dominasi politik klan Shinawatra yang telah berlangsung selama dua dekade di negara tersebut.
Paetongtarn (39), yang merupakan putri dari mantan PM Thaksin Shinawatra, menjabat kurang dari setahun sebagai Perdana Menteri sebelum diberhentikan pada Agustus lalu karena pelanggaran etika terkait penanganan sengketa perbatasan dengan Kamboja.
Partai Pheu Thai mengumumkan pengunduran diri Paetongtarn dalam sebuah pernyataan. Ia dikutip mengatakan bahwa langkah tersebut bertujuan agar partai dapat “menjalani perombakan total” dan “pada akhirnya kami bisa memenangkan pemilihan”. Paetongtarn menegaskan ia akan tetap menjadi anggota partai dan terus bekerja keras untuk Thailand.
Klan Shinawatra, dengan merek politik populisnya, telah lama menjadi musuh bebuyutan elite pro-militer dan pro-kerajaan Thailand, yang memandang mereka sebagai ancaman terhadap tatanan sosial tradisional. Dinasti ini telah menghadapi serangkaian kemunduran politik dan hukum. Ayahnya, Thaksin, yang mendirikan Pheu Thai pada akhir 1990-an dan digulingkan dalam kudeta tahun 2006, saat ini juga tengah menjalani hukuman penjara atas kasus korupsi.
Paetongtarn adalah anggota keluarga Shinawatra ketiga yang menjadi Perdana Menteri, menyusul ayahnya dan bibinya, Yingluck Shinawatra. Ia juga anggota keluarga terakhir yang aktif di panggung politik.
Analis politik menilai pengunduran dirinya sebagai pemimpin partai bisa menjadi penanda berakhirnya dominasi keluarga ini dalam politik Thailand. Namun, beberapa pihak meyakini pengaruh Shinawatra masih sangat kuat di balik layar.
“Tidak masalah siapa yang memimpin Pheu Thai, partai itu akan selalu dijalankan oleh keluarga di belakang layar,” kata Yuttaporn Issarachai, seorang pakar politik dari Sukhothai Thammathirat Open University. Ia menambahkan, pengunduran diri Paetongtarn mungkin juga bertujuan untuk melindungi partai dari tantangan hukum lebih lanjut setelah pemecatannya oleh pengadilan.


