Terasbatam.id: Masjid Agung Batam yang dibangun oleh Otorita Batam dibawah kepemimpinan Ismeth Abdullah akan dipugar hingga 80 persen dari bentuknya semula. Pemugaran bangunan dengan biaya sebesar Rp 210 miliar tersebut akan memakan waktu hingga tiga tahun kedepan. Tempat berwudhu berdesain modern akan ditempatkan di bawah tanah.
Walikota Batam Muhammad Rudi kepada sejumlah wartawan di Kantor Pemerintah Kota Batam pada Senin (03/01/2022) mengatakan, pemugaran bangunan masjid Agung Batam yang berada di sekitar Kompleks Pemerintahan Batam Centre menelan anggaran dengan system multi years selama 3 tahun dengan total sebesar Rp 210 Miliar.
“Perubahan bentuknya sekitar 80 persen dari bentuknya saat ini. Dengan penambahan kapasitas sekitar 2.000 jemaha. Anggarannya multi years dalam tiga tahun,” kata Rudi.
Menurut Rudi, anggaran tahun jamak itu dilakukan hingga tahun 2024 mendatang, dengan perincian pada tahun ini dianggarkan sebesar Rp 69 Miliar, kemudian tahun 2023 sebesar Rp 70-an Miliar dan terakhir pada tahun 2024 sebesar Rp 59 Miliar.
“Total semuanya Rp 210 Miliar,” kata Rudi yang juga Ketua Pimpinan Wilayah Dewan Masjid Indonesia (DMI) Provinsi Kepulauan Riau.
Namun Rudi menginginkan, saat proses pemugaran dilakukan pelaksanaan ibadah sholat di Masjid tersebut tetap dapat dilaksanakan sehingga tidak menghentikan kegiatan ibadah disana.
“Bagaimana caranya, jika Kubah dibuka maka tidak bisa digunakan sholat, tapi jika separuh kan masih bisa digunakan. Kita usahakan bisa difungsikan, karena sudah jadi masjid alangkah baiknya tetapi dilaksanakan sholat disana,” kata Rudi.
Rudi mengatakan pihaknya nantinya akan mengatur hal tersebut namun proses pemugaran segara dilakukan dalam waktu dekat ini.
Sementara itu Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR) Batam, Suhar mengatakan, lelang sudah dimulai untuk Manajemen Konstruksi (MK) dan diperkirakan akhir Januari 2022 ini akan selesai.
“Tinggal audit dari BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan) terkait rencana pengerjaan dan lainnya,” kata Suhar.
Suhar menjelaskan proses lelang dan pengerjaan fisik direncakan dimulai Mei mendatang. Selama masa pengerjaan bangunan fisik ini masih dirundingkan. Hal ini mengingat masjid merupakan salah satu pusat pelaksanaan ibadah di wilayah Batam Center.
“Untuk kebijakan yang akan diambil akan disampaikan Pak Wali,” sebutnya.
Masjid Agung Batam mulai dibangun pada 1999, dan rampung 2001. Masjid ini dirancang oleh arsitek ternama di Indonesia yakni Achmad Noe’man. Masjid Salman di Institut Teknologi Bandung (ITB) di Kota Bandung merupakan satu mahakarya Achmad Noe’man.
Kompleks Masjid Raya Batam dibangun diatas lahan seluas 75.000 meter persegi dengan luas bangunan 2.515 meter persegi. Daya tampung di dalam masjid sebanyak 3.500 jemaha, sedangkan total kapasitas di seluruh areal masjid sebanyak 15.000 jemaha.