TERASBATAM — Senyum sumringah terpancar dari wajah Sanisa, warga Kampung Bagan, saat Wakil Gubernur Kepulauan Riau, Nyanyang Haris Pratamura, menekan sakelar di rumahnya, Selasa (27/05/2025) sore.
Lampu yang menyala bukan sekadar penerangan, melainkan simbol harapan baru. Selasa sore itu, listrik resmi mengalir total ke rumah-rumah warga pesisir Tanjungpiayu, Batam, melalui program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) yang didukung penuh oleh skema Corporate Social Responsibility (CSR) dari PT Batamindo Investment Cakrawala.
Sanisa menceritakan, sebelumnya ia harus menyambung listrik dari rumah saudaranya dengan biaya mencapai lebih dari Rp300 ribu per bulan. Kini, dengan sambungan resmi dari PLN, ia hanya perlu membayar sekitar Rp180 ribu per bulan untuk penggunaan normal, dengan seluruh instalasi dan penyambungan ditanggung penuh oleh Batamindo.
Program ini merupakan wujud sinergi antara Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau, Batamindo, PLN Batam, dan berbagai pemangku kepentingan lainnya. Kampung Bagan, yang selama ini belum sepenuhnya menikmati listrik 24 jam meskipun berdekatan dengan kawasan industri, kini merasakan perubahan signifikan.
Mook Sooi Wah, General Manager PT Batamindo Investment Cakrawala, menegaskan bahwa listrik adalah kebutuhan dasar yang membuka jalan menuju kehidupan yang lebih layak. Wakil Gubernur Nyanyang Haris Pratamura menambahkan, hingga saat ini, sebanyak 156 rumah di Batam dan total 356 rumah di seluruh Kepri telah mendapatkan bantuan sambungan listrik baru melalui program ini.
Ia menekankan pentingnya listrik sebagai salah satu indikator kesejahteraan dalam Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan membuka peluang bagi masyarakat lain untuk mendaftar bantuan serupa.
Adhy Prasetyo Wibowo, Head of LLL PT Batamindo dan Koordinator HKI Batam-Karimun, menyatakan bahwa ini adalah tahun kedua Batamindo berkontribusi dalam program BPBL.
“Kami ingin warga tumbuh bersama industri. Terang bersama, sejahtera bersama,” ujarnya.
Manfaat program ini pun telah dirasakan warga, seperti Suryana, yang kini hanya membayar maksimal Rp110 ribu dari sebelumnya Rp320 ribu. Kolaborasi lintas sektor ini tidak hanya mengalirkan listrik, tetapi juga membuka peluang ekonomi dan memperbaiki kualitas hidup warga, menunjukkan bahwa pembangunan inklusif dan berkelanjutan dapat terwujud dengan kebersamaan.
[kang ajank nurdin]


