TerasBatam.id: Wajah perempuan asal pulau air mas itu masih terlihat terkejut, suaminya A dikabarkan ditangkap Detasemen Khusus 88 Anti Teror (AT) sekitar 15 menit setelah mereka berpisah jalan, suaminya menuju tempat kerjanya di sebuah Pondok Pesantren Modern, dan dirinya pergi mengajar.
“saya terkejut dikabarkan suami ditangkap,” kata perempuan yang hanya menyebut inisial RIS, alias Sri alias Ayang untuk namanya.
RIS merupakan isteri dari A, salah seorang dari empat terduga teroris yang ditangkap di Batam, Kamis (16/12/2021) kemarin.
RIS telah diberitahu sore hari kemarin Kamis (16/12/2021) agar menyiapkan pakaian ganti untuk suaminya dan pada Jumat (17/12/2021) petugas akan menjemput perlengkapan tersebut.
“kemarin petugas mendatangi rumah untuk mengambil barang-barang pribadi milik suami,” kata RIS.
Menurutnya sejumlah barang-barang yang diambil seperti Laptop, Topi, Buku Nikah dan Kartu Tanda Penduduk (KTP).
“Prilakunya selama ini biasa saja, tidak ada yang aneh, saya tidak tahu mengapa ditangkap,” katanya.
RIS mengaku dinikahi oleh A pada tahun 2012 lalu dan kemudian bermukim di Sagulung sejak tahun 2016 lalu hingga saat ini. A sebelumnya mengajar di salah satu Pondok Pesantren di daerah Batu Aji, kemudian pindah ke lembaga pendidikan modern lainnya yang terletak di jalan Trans Barelang. Suaminya A berasal dari Medan, Sumatera Utara.
Sementara itu polisi juga melakukan penangkapan sejumlah terduga teroris di Sumatera Utara. Belum diinformasikan apakah A terlibat dan berasal dari jaringan yang sama dengan kelompok yang dibekuk di Sumatera Utara tersebut.
“hobinya main bulutangkis,” kata RIS.
Sejak Kamis (16/12/2021) sekitar pukul 12.00 sampai dengan sore hari Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror menangkap 4 orang terduga jaringan teroris JI di sejumlah tempat di Batam.
Mereka yang ditangkap berinisial A, M, H dan T. memiliki profesi beragam, guru madrasyah, ojek online, Ketua Yayasan Madrasyah hingga pedagang susu kambing etawa.
Informasi yang dirangkum proses penangkapan oleh Densus 88 AT dilakukan didua lokasi berbeda, yaitu di wilayah Kavling Kamboja, dan Kavling Nato Permata. Tepatnya di Perumahan Buana Raya dan Kampung Tua Dapur 12. Lokasi ini sekitar 12 Kilometer dari pusat kota Batam.
Kapolda Kepulauan Riau Irjen Pol Aris Budiman mengatakan, Jumat (17/12/2021), penangkapan terduga teroris di Batam sepenuhnya Detasemen Khusus 88 Anti teror yang melakukan penyidikan.
“Kepolisian Daerah Kepulauan Riau bertugas memback-up dengan melakukan pengamanan terhadap wilayah ini. Saya tidak mau berkomentar terkait itu,” kata Aris.
Menurut Aris, operasi penangkapan ini tidak terkait dengan pengamanan Natal dan Tahun Baru, tetapi memang sudah waktunya dilakukan karena didasari bukti yang ada.
“Karena ada buktinya maka dilakukan penindakan hukum. Sampai saat ini mereka yang ditangkap masih berada di Polda, belum dibawa ke Jakarta,” kata Aris.


