TERASBATAM.ID: Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Batam memastikan ketersediaan hewan kurban yang aman dan sehat bagi masyarakat. Hingga Kamis (23/5/2024), tercatat 13.294 ekor hewan kurban yang telah masuk ke Batam, terdiri dari 2.853 ekor sapi, 10.341 ekor kambing, dan 100 ekor domba.
Dokter Hewan DKPP Kota Batam, Drh. Samuel Tampubolon, menjelaskan bahwa pasokan hewan kurban domba di Batam dibatasi karena persyaratannya yang cukup ketat dan perawatan hewan yang lebih sulit.
“Domba sebenarnya kita hold, tapi karena banyak orang Singapura yang kurban domba, jadi kita perketat syaratnya,” ujar Samuel.
Proses masuknya hewan kurban ke Batam akan berlangsung hingga 10 Juni 2024 mendatang. Menjelang tujuh hari Idul Adha, fokusnya akan dialihkan ke penggemukan hewan.
DKPP mewajibkan semua hewan ternak yang masuk ke Batam melalui pemeriksaan antemortem dan postmortem yang ketat, serta wajib mendapatkan vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK). Hal ini dilakukan untuk memastikan hewan ternak bebas dari PMK, antraks, dan penyakit lainnya yang dapat merugikan secara ekonomi dan kesehatan.
“Saat tiba di Batam, hewan-hewan kurban itu juga dikarantina lagi dan di cek kesehatannya. Kami juga mendorong uji laboratorium harus lengkap, misalnya untuk sapi dari Lampung Tengah, PMK wajib negatif, brucellosis wajib negatif dan antraksnya juga wajib negatif,” jelas Samuel.
DKPP juga memberikan tips bagi masyarakat yang ingin membeli hewan kurban, baik sapi maupun kambing. Salah satunya adalah dengan memeriksa body condition score (BCS) hewan, yaitu penilaian terhadap massa daging dan lemak. Semakin tinggi skornya, semakin besar dan berisi tubuh hewan tersebut.
“Kami menganjurkan masyarakat yang akan membeli hewan kurban baik sapi maupun kambing untuk memeriksa seluruh tubuh hewan. Contoh sapi yang sehat yakni tulang rusuknya tidak tampak jelas,” kata Samuel.
[penulis: rom]