TERASBATAM.id: Komando Armada (Koarmada) II memindahkan empat unit kapal perang jenis korvet kelas Parchim ke Koarmada I di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau. Pemindahan ini bertujuan untuk memperkuat kekuatan pertahanan di wilayah barat Indonesia.
Panglima Koarmada II, Laksamana Muda Ariantyo Condrowibowo, mengungkapkan hal tersebut saat memimpin kegiatan morning brief kepada seluruh pejabat utama, komandan satuan, hingga kepala satuan kerja Koarmada II di Surabaya, Jawa Timur, Senin (30/9/2024).
“Empat kapal perang (KRI) kelas Parchim Koarmada II akan digeser ke Koarmada I,” ungkapnya, dikutip dari keterangan Dispen Koarmada II.
Kadispen Koarmada II, Kolonel Laut (P) Widyo Sasongko, menjelaskan bahwa Koarmada II sedang mempersiapkan keempat kapal tersebut untuk pindah operasional ke Tanjung Pinang.
“Dalam waktu dekat akan dipindahkan. Jadwal kepastiannya belum tahu, tapi kami sedang mempersiapkannya ke Koarmada I,” ungkap Widyo saat dihubungi.
Keempat korvet kelas Parchim tersebut merupakan kapal perang eks Jerman Timur yang diboyong Indonesia pada 1993 atas dorongan BJ Habibie yang saat itu menjabat sebagai Menteri Riset dan Teknologi.
“Kapal-kapal yang digeser itu kelas Parchim dari tahun 90-an yang eks Jerman Timur, dari zamannya Pak Habibie,” jelas Widyo.
Daftar keempat korvet yang akan digeser ke Koarmada I:
- KRI Untung Suropati-372
- KRI Sultan Nuku-373
- KRI Lambung Mangkurat-374
- KRI Hasan Basri-382
Keempat kapal ini biasa digunakan untuk operasi di bawah Gugus Keamanan Laut (Guskamla) maupun Gugus Tempur Laut (Guspurla) Koarmada II.
Korvet kelas Parchim memiliki kemampuan melaksanakan misi anti kapal selam. Kapal ini dibekali torpedo, bom laut (depth charge), roket anti kapal selam RBU-6000, dan perangkat sonar. (sumber: www.indonesiadefense.com)